Kesadaran Warga di Kudus Memilah Sampah Masih Rendah
Vega Ma'arijil Ula
Kamis, 19 November 2020 12:34:09
Alhasil, banyak sampah yang menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) TanjungrejoKudus. Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan Kesehatan Kerja dan Olahraga DKK Kudus Yuni Saptorini mengatakan, dari studi yang dilakukan, masyarakat belum banyak melakukan pemilihan sampah.
"Masyarakat masih belum banyak melakukan pemilihan sampah. Padahal sudah tertera di tong sampah ada tulisan yang berbeda. Mulai sampah organik, sampah nonorganik, dan sampah residu. Tapi kadang masyarakat saat membuang sampah tidak sesuai dengan tong sampahnya," katanya.
Menurut dia, masih butuh sosialisasi secara terus menerus. Terutama mengenai pemilahan sampah yang bisa didaur ulang.
"TPA saat ini juga masih ada PR. Kalau semua numpuk di sana, TPA pasti akan penuh. Untuk mengantisipasinya harus dilakukan pemilihan sampah organik," sambungnya.
Sementara itu, Kepala Desa Tanjungrejo Christian Rahadiyanto mengatakan, ingin pengelolaan limbah menggunakan standar yang sesuai."Rencananya ada perluasan dari pemkab. Tapi tuntutan kami itu untuk pengelolaan limbahnya harus standar," katanya, Kamis (19/11/2020). Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
MURIANEWS, Kudus – Tingkat kesadaran warga di Kabupaten Kudus untuk memilah sampah sebelum dibuang ke tempat pembuangan sampah masih rendah. Hal ini ini terlihat dari hasil studi Environment Health Risk Assessment (EHRA) yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus.
Alhasil, banyak sampah yang menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) TanjungrejoKudus. Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan Kesehatan Kerja dan Olahraga DKK Kudus Yuni Saptorini mengatakan, dari studi yang dilakukan, masyarakat belum banyak melakukan pemilihan sampah.
"Masyarakat masih belum banyak melakukan pemilihan sampah. Padahal sudah tertera di tong sampah ada tulisan yang berbeda. Mulai sampah organik, sampah nonorganik, dan sampah residu. Tapi kadang masyarakat saat membuang sampah tidak sesuai dengan tong sampahnya," katanya.
Menurut dia, masih butuh sosialisasi secara terus menerus. Terutama mengenai pemilahan sampah yang bisa didaur ulang.
"TPA saat ini juga masih ada PR. Kalau semua numpuk di sana, TPA pasti akan penuh. Untuk mengantisipasinya harus dilakukan pemilihan sampah organik," sambungnya.
Sementara itu, Kepala Desa Tanjungrejo Christian Rahadiyanto mengatakan, ingin pengelolaan limbah menggunakan standar yang sesuai.
"Rencananya ada perluasan dari pemkab. Tapi tuntutan kami itu untuk pengelolaan limbahnya harus standar," katanya, Kamis (19/11/2020).
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha