Jumat, 21 November 2025


Kenaikan itu sudah berlangsung beberapa bulan terakhir. Menurut Kasi Fasilitasi Perdagangan Dinas Perdagangan Kudus Teddy Hermawan, salah satu faktornya karena sedang musim pernikahan atau hajatan lainnya.

"Permintaan minyak curah beberapa bulan ini meningkat. Karena saat ini kan sedang musim ngantenan (pernikahan)," katanya saat ditemui MURIANEWS, Jumat (27/11/2020).

Dia menyebut, harga minyak goreng curah hampir menyamai minyak goreng kemasan. Per kilogramnya untuk minyak goreng curah seharga Rp 12.700 per awal November 2020.

Sedangkan untuk minyak goreng kemasan Rp 13 ribu sampai Rp 14 ribu. "Kalau minyak goreng kemasan stabil harganya. Yang naik itu yang curah karena curah biasanya Rp 10 ribu. Dan beberapa bulan ini memang merangkak naik terus harganya," terang Teddy.

Lebih lanjut, menurut dia stok minyak curah masih stabil. Akan tetapi dia memprediksi harga masih bisa naik sampai akhir Desember 2020 lantaran musim nikahan belum berakhir.

Di lain sisi, kendati minyak goreng curah masih diminati, pihaknya tetap menganjurkan agar konsumen menggunakan minyak goreng kemasan.

"Sebenarnya dari pemerintah pusat kan menyarankan agar masyarakat itu beralih ke minyak goreng kemasan. Karena lebih sehat dan higinis, kualitasnya juga lebih bagus," imbuhnya.

MURIANEWS mencoba menemui salah seorang pedagang minyak curah di Pasar Bitingan, Desa Ploso, Kecamatan Kota, Kudus. Dia bernama Mohari, warga Desa Pasuruan Lor."Harganya sekarang Rp 12.700. Ya memang naik sejak dua bulan lalu. Kalau dulu memang Rp 10 ribu tapi itu harga lama. Kalau minyak curah per hari ini masih Rp 12.700 tidak naik lagi" katanya, Jumat (27/11/2020).Menurut dia harga minyak curah yang dijualnya berjenis smart. Jenis smart itu kualitasnya paling baik. Sebab, menurut Mohari kualitas warnanya jernih dan tidak cepat mengendap.Minyak curah jenis smart itu didapatnya dari Semarang dengan harga Rp 12.400 per kilogram."Saya jual lagi di sini Rp 12.700 per kilogramnya. Itu kalau pembelian grosir. Terus nanti kan ada pembeli yang kulak untuk dijual di warung-warung. Nah, kalau sudah masuk warung-warung harganya jadi Rp 14 ribu per kilogramnya,” terangnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler