Brownies, Tiwul Hingga Dawet dari Labu Buatan Emak-Emak di Kudus Ini Laris Hingga Ibu Kota
Vega Ma'arijil Ula
Rabu, 2 Desember 2020 14:19:32
Labu itu diolah menjadi aneka ragam makanan ringan kaya manfaat bagi kesehatan. Produknya diberi nama Elbina.
Berbagai macam okahan dwri labu di antaranya, stik labu, brownies, dawet hingga tiwul. Olahan emak-emak ini pun laris, bahkan sampai ke Ibu Kota Jakarta.
Ditemui di kediamannya, Nurhayati menceritakan perjalanannya. Bermula dari pelatihan yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja Perindustrian Koperasi UKM Kabupaten Kudus, pada pertengahan 2017 dia memilih usaha olahan labu.
"Di sekitar sini kan banyak labu. Terus akhirnya kepikiran untuk membuat olahan labu. Selama ini kita kan tahunya labu cuma dibuat kolak dan sayur," katanya, Rabu (02/12/2020).
[caption id="attachment_201635" align="aligncenter" width="880"]

Nurhayati menunjukkan olahan labu yang dibuatnya. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
Nurhayati memang ingin meningkatkan komoditas lokal yang begitu banyak ditemukan di tempatnya. Olahan labu yang pertama kali dibuatnya yakni stik labu, lalu brownies kukus dan brownies labu kering.
Bahkan, menurutnya olahan labu yang dibuatnya kaya manfaat.
"Labu mengandung beta karoten yang tinggi dan bagus untuk mencegah diabetes. Olahan labu yang saya jual juga baik untuk dikonsumsi penyandang berkebutuhan khusus. Selain itu bisa untuk asupan tambahan makanan bagi bayi," ujar dia.
Beragam olahan labu yang dibuatnya bervariasi. Harganya pun beragam. Untuk stik labu seharga Rp 15 ribu. Lalu, untuk brownies labu kering seharga Rp 15 ribu.
Sedangkan untuk brownies kukus harganya Rp 35 ribu per dus. Untuk tiwul seharga Rp 15 ribu.Ia juga memproduksi tepung labu, harganya Rp 60 ribu per Kilogram. Sementara untuk dawet labu seharga Rp 5 ribu per cup-nya. Dan untuk puding Rp 30 ribu.Pemasaran olahan labu miliknya seperti kue basah, puding, dawet, brownies, labu kukus dipasarkan di Kudus. Sedangkan untuk brownies kering dan stik dipasarkan ke luar Kudus."Untuk tiwul bisa dipasarkan ke luar kota asalkan waktunya tidak terlalu lama. Biasanya kirim sore, paginya harus sampai. Kebanyakan ke Jakarta, Bogor, dan Yogyakarta," ujar dia.Selain membuka secara offline di kediamannya setiap hari pukul 08.00 sampai 16.00 WIB, dia juga memasarkan secara online di kanal Instagram dan Facebook.Nurhayati berharap usaha miliknya dapat memberi manfaat bagi masyarakat sekitar."Harapannya ke depan Elbina bisa menjadi usaha yang memberi manfaat bagi saya dan masyarakat sekitar. Karena bagi saya wirausaha itu tidak hanya mengejar pendapatan saja, tetapi juga mengejar kebermanfaatan bagi sesama supaya berkah," harapnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
MURIANEWS, Kudus – Ibu rumah tangga bernama Nurhayati asal Desa Bulung Cangkring RT III, RW III, Kecamatan Jekulo, Kudus memanfaatkan komoditas lokal berupa labu yang banyak ditemui di lingkungan sekitar tempat tinggalnya.
Labu itu diolah menjadi aneka ragam makanan ringan kaya manfaat bagi kesehatan. Produknya diberi nama Elbina.
Berbagai macam okahan dwri labu di antaranya, stik labu, brownies, dawet hingga tiwul. Olahan emak-emak ini pun laris, bahkan sampai ke Ibu Kota Jakarta.
Ditemui di kediamannya, Nurhayati menceritakan perjalanannya. Bermula dari pelatihan yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja Perindustrian Koperasi UKM Kabupaten Kudus, pada pertengahan 2017 dia memilih usaha olahan labu.
"Di sekitar sini kan banyak labu. Terus akhirnya kepikiran untuk membuat olahan labu. Selama ini kita kan tahunya labu cuma dibuat kolak dan sayur," katanya, Rabu (02/12/2020).
[caption id="attachment_201635" align="aligncenter" width="880"]

Nurhayati menunjukkan olahan labu yang dibuatnya. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
Nurhayati memang ingin meningkatkan komoditas lokal yang begitu banyak ditemukan di tempatnya. Olahan labu yang pertama kali dibuatnya yakni stik labu, lalu brownies kukus dan brownies labu kering.
Bahkan, menurutnya olahan labu yang dibuatnya kaya manfaat.
"Labu mengandung beta karoten yang tinggi dan bagus untuk mencegah diabetes. Olahan labu yang saya jual juga baik untuk dikonsumsi penyandang berkebutuhan khusus. Selain itu bisa untuk asupan tambahan makanan bagi bayi," ujar dia.
Beragam olahan labu yang dibuatnya bervariasi. Harganya pun beragam. Untuk stik labu seharga Rp 15 ribu. Lalu, untuk brownies labu kering seharga Rp 15 ribu.
Sedangkan untuk brownies kukus harganya Rp 35 ribu per dus. Untuk tiwul seharga Rp 15 ribu.
Ia juga memproduksi tepung labu, harganya Rp 60 ribu per Kilogram. Sementara untuk dawet labu seharga Rp 5 ribu per cup-nya. Dan untuk puding Rp 30 ribu.
Pemasaran olahan labu miliknya seperti kue basah, puding, dawet, brownies, labu kukus dipasarkan di Kudus. Sedangkan untuk brownies kering dan stik dipasarkan ke luar Kudus.
"Untuk tiwul bisa dipasarkan ke luar kota asalkan waktunya tidak terlalu lama. Biasanya kirim sore, paginya harus sampai. Kebanyakan ke Jakarta, Bogor, dan Yogyakarta," ujar dia.
Selain membuka secara offline di kediamannya setiap hari pukul 08.00 sampai 16.00 WIB, dia juga memasarkan secara online di kanal Instagram dan Facebook.
Nurhayati berharap usaha miliknya dapat memberi manfaat bagi masyarakat sekitar.
"Harapannya ke depan Elbina bisa menjadi usaha yang memberi manfaat bagi saya dan masyarakat sekitar. Karena bagi saya wirausaha itu tidak hanya mengejar pendapatan saja, tetapi juga mengejar kebermanfaatan bagi sesama supaya berkah," harapnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha