Rabu, 19 November 2025


Ini disebabkan peternak kalkun di Kudus saat ini masih belum fokus terhadap usaha ternak kalkun.  Kebanyakan dari mereka masih fokus untuk beternak hewan selain kalkun. Sedangkan ternak kalkun hanya sebagai sampingan.

Menurut Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Agus Setiawan permintaan kalkun ke Kudus cukup tinggi.

"Permintaan kalkun ke Kudus memang masih menjadi tren. Saat ini kami masih butuh peternak yang bergerak di kalkun. Karena permintaan dari luar pulau masih banyak," katanya, Sabtu (05/12/2020).

Agus menyebut, beberapa peternak di Kudus masih asing untuk beternak kalkun dan memasarkannya.

"Permintaan dari Bali dan Kalimantan banyak. Tetapi untuk peternak di Kudus  belum bisa kontinyu memproduksi kalkun," terangnya.

Menurutnya kalkun memiliki potensi yang bagus. Seperti yang diketahui untuk saat ini, satu kilogram bobot badan hidup kalkun bisa dihargai Rp 50 ribu.Sedangkan ketika sudah dipotong tanpa kepala, cakar dan jeroan dijual seharga Rp 85 ribu. Dan ketika sudah diolah dan siap santap harganya mencapai Rp 120 ribu per kilogramnya.Saat ini pihaknya tengah melakukan pendampingan terhadap peternak.Agus berharap potensi kalkun di Kudus terus berkembang sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler