Jati Wetan Kudus Siapkan Tempat Pengungsian Bersekat Guna Cegah Corona
Vega Ma'arijil Ula
Rabu, 16 Desember 2020 15:43:03
Sekat itu nantinya digunakan sebagai pembatas jika aula Balai Desa Jati Wetan digunakan sebagai tempat pengungsian.
Sebanyak lima unit sekat telah disiapkan. Per unitnya dibeli dengan harga Rp 400 ribu. Sekat tersebut terbuat dari triplek yang dilapisi dengan seng. Panjangnya 2,5 meter x 80 sentimeter.
Kepala Desa Jati Wetan Suyitno menyebut, pihaknya juga bakal meminta bantuan ke pihak swasta terkait penambahan sekat.
Menurutnya, aula Balai Desa Jati Wetan diperkirakan dapat menampung 300 warga dengan diberi sekat.
"Selain di sini, di SDN 1 Jati Wetan juga kami siapkan sebagai tempat pengungsian. Tapi untuk saat ini belum ada pengungsi," katanya, Rabu (16/12/2020).
Sekretaris Desa (Sekdes) Desa Jati Wetan Mochamad Yakub mengatakan, untuk tiap-tiap bilik sekat dapat diisi tiga sampai empat orang dalam satu keluarga.
"Biasanya yang mengungsi itu anak-anak, ibu-ibu dan yang sudah sepuh (tua). Kalau bapak-bapak biasanya tetap di rumah," katanya, Rabu (16/12/2020).
"Biasanya yang mengungsi itu anak-anak, ibu-ibu dan yang sudah sepuh (tua). Kalau bapak-bapak biasanya tetap di rumah," katanya, Rabu (16/12/2020).Pihaknya mengaku masih membutuhkan lebih banyak lagi sekat guna memberi batas ketika aula Balai Desa Jati Wetan digunakan sebagai tempat pengungsian."Kami masih butuh 300-an sekat. Kalau untuk protokol kesehatan lainnya seperti tempat cuci tangan dan masker kain sebanyak 4.000 kami sudah ada," ujar dia.Ditanya soal durasi warga saat mengungsi, dia memperkirakan selama 15 sampai 20 hari. Hal ini didasarkan pengalaman banjir tahun-tahun sebelumnya.Namun ia memastikan, hingga saat ini belum ada warga yang mengungsi. Pihaknya menyiapkan sarana pengungsian tersebut untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
MURIANEWS, Kudus - Pemerintah Desa (Pemdes) Jati Wetan, Kudus menyiapkan sekat-sekat khusus untuk tempat pengungsian jika bencana banjir kembali meluas di desa ini. Ini dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19.
Sekat itu nantinya digunakan sebagai pembatas jika aula Balai Desa Jati Wetan digunakan sebagai tempat pengungsian.
Sebanyak lima unit sekat telah disiapkan. Per unitnya dibeli dengan harga Rp 400 ribu. Sekat tersebut terbuat dari triplek yang dilapisi dengan seng. Panjangnya 2,5 meter x 80 sentimeter.
Kepala Desa Jati Wetan Suyitno menyebut, pihaknya juga bakal meminta bantuan ke pihak swasta terkait penambahan sekat.
Menurutnya, aula Balai Desa Jati Wetan diperkirakan dapat menampung 300 warga dengan diberi sekat.
"Selain di sini, di SDN 1 Jati Wetan juga kami siapkan sebagai tempat pengungsian. Tapi untuk saat ini belum ada pengungsi," katanya, Rabu (16/12/2020).
Sekretaris Desa (Sekdes) Desa Jati Wetan Mochamad Yakub mengatakan, untuk tiap-tiap bilik sekat dapat diisi tiga sampai empat orang dalam satu keluarga.
"Biasanya yang mengungsi itu anak-anak, ibu-ibu dan yang sudah sepuh (tua). Kalau bapak-bapak biasanya tetap di rumah," katanya, Rabu (16/12/2020).
Pihaknya mengaku masih membutuhkan lebih banyak lagi sekat guna memberi batas ketika aula Balai Desa Jati Wetan digunakan sebagai tempat pengungsian.
"Kami masih butuh 300-an sekat. Kalau untuk protokol kesehatan lainnya seperti tempat cuci tangan dan masker kain sebanyak 4.000 kami sudah ada," ujar dia.
Ditanya soal durasi warga saat mengungsi, dia memperkirakan selama 15 sampai 20 hari. Hal ini didasarkan pengalaman banjir tahun-tahun sebelumnya.
Namun ia memastikan, hingga saat ini belum ada warga yang mengungsi. Pihaknya menyiapkan sarana pengungsian tersebut untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha