Kamis, 20 November 2025


Ia bersama istri dan anak-anaknya tinggal di sebuah rumah kontrakan di Desa Pedawang, Kecamatan Bae, Kudus. Menurutnya, sebelum berjualan bolang-baling ia berjualan dawet, namun banting stir karena pendapatan menurun saat musim hujan tiba.

"Saya berjualan dawet di depan rumah dinas wakil bupati di Jalan Diponegoro itu. Tapi karena musim hujan, omzet penjualan turun. Akhirnya sebulan ini jualan bolang-baling," katanya, Selasa (29/12/2020).

Dia juga tidak menyangka bahwa anaknya, Ismail viral di media sosial. "Taunya ya beberapa hari ini dikasih tahu sama tetangga," sambungnya.

[caption id="attachment_203414" align="aligncenter" width="880"] Ayah Ismail, Dwi Hardi Azam membuat adonan bolang-baling di rumah kontrakannya. (MURIANEWS/Vega Ma’arijil Ula)[/caption]

Menurutnya, putranya yang duduk di kelas III SD itu memang senang membantu orang tua. "Ismail itu memang senang bantu orang tua. Memahami kondisi orang tuanya. Dia juga paling bersih kalau soal bersih-bersih," sambungnya.

Baca: Libur Saat Pandemi, Kakak Beradik Siswa SD di Kudus Ini Jualan Bolang-baling Bantu Orang Tua
Baca: Libur Saat Pandemi, Kakak Beradik Siswa SD di Kudus Ini Jualan Bolang-baling Bantu Orang TuaMenurut pria 36 tahun itu, dia ingin mendidik anaknya supaya mandiri. "Jualan gini itu sekaligus ngajari anak-anak supaya bisa mandiri," terangnya.Ditanya soal tidak menggoreng di tempat, dia tidak ingin bolang-baling yang dijualnya terkena debu. Dalam sehari dia mampu menjual sebanyak delapan kilogram."Kalau hari ini kami buat lima kilogram soalnya agak kesiangan mepet subuh baru bangun. Biasanya setengah tiga pagi sudah mulai buat," imbuhnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler