Intensitas hujan yang tinggi membuat jalan pantura Kudus-Pati di Ngembalrejo, Kudusm kembali tergenang, Sabtu (6/2/2021). Tinggi air bahkan lebih tinggi dari kejadian banjir, Selasa (2/2/2021) lalu.
di lapangan, untuk bahu jalan ketinggian air hampir selutut orang dewasa. Beberapa kendaraan harus bergantian untuk melaju.
Bahkan beberapa pengendara terpaksa memutar balik, lantaran khawatir kendaraanya akan mogok jika dipaksakan menerobos banjir. Salah satunya Heri, warga Desa Jati Kulon, Kudus.
"Saya dari rumah mau ke Desa Hadipolo ambil barang. Tapi ini sepertinya tidak bisa lewat. Putar balik saja," katanya.
Sementara menurut warga Dukuh Kauman, Desa Ngembalrejo Masroah, banjir yang terjadi kali ini lebih tinggi dari empat hari yang lalu. Penyebabnya karena intensitas hujan yang tinggi dan limpasan air dari sungai yang ada di Jembatan Ngembalrejo.
"Yang hari ini lebih tinggi. Ini sawah-sawah belakang rumah juga sudah terendam. Sampai
Menurut dia, saat banjir terkadang air sampai masuk depan warungnya. Namun, ketinggian air ketika masuk rumah hanya 20 sentimeter saja. "Kadang ya masuk warung ini sampai segini. Sekitar 20 sentimeter saja," terangnya.Terpisah, Kepala Desa Ngembalrejo Mohammad Zakaria membenarkan banjir yang terjadi hari ini lebih tinggi dari Selasa (2/2/2021) lalu. Intensitas hujan yang turun seharian sejak kemarin malam disinyalir menjadi penyebabnya."Ini lebih tinggi dari yang kemarin. Kalau dihitung dari air yang masuk ke pemukiman warga hampir 80 sentimeter. Kalau kemarin itu sekitar 60 sentimeter ketinggian airnya. Tapi nanti dua atau tiga jam sudah surut," pungkasnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_206425" align="alignleft" width="1280"]

Banjir menggenangi jalur pantura Kudus-Pati di Ngembalrejo, Sabtu (6/2/2021). (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus - Intensitas hujan yang tinggi membuat jalan pantura Kudus-Pati di Ngembalrejo, Kudusm kembali tergenang, Sabtu (6/2/2021). Tinggi air bahkan lebih tinggi dari kejadian banjir, Selasa (2/2/2021) lalu.
Pantauan
MURIANEWS di lapangan, untuk bahu jalan ketinggian air hampir selutut orang dewasa. Beberapa kendaraan harus bergantian untuk melaju.
Bahkan beberapa pengendara terpaksa memutar balik, lantaran khawatir kendaraanya akan mogok jika dipaksakan menerobos banjir. Salah satunya Heri, warga Desa Jati Kulon, Kudus.
"Saya dari rumah mau ke Desa Hadipolo ambil barang. Tapi ini sepertinya tidak bisa lewat. Putar balik saja," katanya.
Sementara menurut warga Dukuh Kauman, Desa Ngembalrejo Masroah, banjir yang terjadi kali ini lebih tinggi dari empat hari yang lalu. Penyebabnya karena intensitas hujan yang tinggi dan limpasan air dari sungai yang ada di Jembatan Ngembalrejo.
"Yang hari ini lebih tinggi. Ini sawah-sawah belakang rumah juga sudah terendam. Sampai
mbleber," katanya.
Baca: Ngembalrejo Banjir Lagi, Jalan Kudus-Pati Tersendat
Menurut dia, saat banjir terkadang air sampai masuk depan warungnya. Namun, ketinggian air ketika masuk rumah hanya 20 sentimeter saja. "Kadang ya masuk warung ini sampai segini. Sekitar 20 sentimeter saja," terangnya.
Terpisah, Kepala Desa Ngembalrejo Mohammad Zakaria membenarkan banjir yang terjadi hari ini lebih tinggi dari Selasa (2/2/2021) lalu. Intensitas hujan yang turun seharian sejak kemarin malam disinyalir menjadi penyebabnya.
"Ini lebih tinggi dari yang kemarin. Kalau dihitung dari air yang masuk ke pemukiman warga hampir 80 sentimeter. Kalau kemarin itu sekitar 60 sentimeter ketinggian airnya. Tapi nanti dua atau tiga jam sudah surut," pungkasnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha