Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Kudus - Palang Merah Indonesia (PMI) Kudus saat ini belum memiliki alat Apheresis yang digunakan untuk melakukan donor plasma konvalesen. Sehingga penyintas Covid-19 yang hendak mendonorkan plasmanyam belum bisa dilakukan di PMI Kudus.

Diketahui, alat Apheresis memiliki fungsi memisah darah dengan sel plasma. Alat ini dapat digunakan oleh masyarakat yang hendak mendonorkan plasma konvalesen sebagai terapi bagi penderita Covid-19.

Kepala Unit Donor Darah PMI Kudus dokter Arief Adi Saputro mengatakan, harga alat Apheresis tergolong mahal lantaran satu unitnya mencapai Rp 1 miliar.

"Kami belum punya alatnya. Fungsi alat ini mengambil plasma dari tubuh seseorang. Sederhananya cara kerjanya mirip ketika cuci darah," katanya, Sabtu (13/3/2021).

Mengingat mahalnya harga alat ini, pihaknya tengah mencari solusi dengan cara sounding ke beberapa perusahaan. Namun, belum membuahkan hasil.

"Kalau ada Apheresis kita bisa menyediakan stok plasma konvalesen. Sehingga bisa membantu pasien yang sedang terpapar Covid-19," sambungnya.Lebih lanjut, menurut dokter Arief Adi Saputro saat ini di Jawa Tengah hanya ada tiga kantor PMI yang dapat melayani donor plasma konvalesen. Yakni kantor PMI Kota Semarang, PMI Solo, dan PMI Banyumas.Saat ini PMI Kudus hanya sebatas mendata masyarakat penyintas Covid-19. Upaya itu dilakukan PMI Kudus untuk memfasilitasi masyarakat yang mencari penyintas untuk dapat diambil plasma konvalesennya sebagai terapi bagi penderita Covid-19. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler