Pandemi Covid-19 membuat para pengusaha transportasi darat di Kabupaten Kudus terdampak. Tak sedikit dari mereka nyaris bangkrut dan terpaksa menjual armada yang dimiliki.
Catatan Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Kudus, 30 perusahaan transportasi di kabupaten ini semuanya terdampak.
Mereka terdiri dari pengusaha bus, angkutan, angkudes, travel, dan transportasi pelat kuning lainnya. Kondisi ini diperparah dengan kebijakan pemerintah yang kembali melarang mudik pada Lebaran tahun ini.
"Kondisi ini sebenarnya kan terkesan tidak fair kalau naik kereta boleh. Naik bus tidak diizinkan. Ini kan kasihan juga pengusaha, sopir, dan kernet. Ini masalah perut," kata Ketua DPC Organda Kudus Mahmudun, Selasa (6/4/2021).
Menurutnya, selama pandemi yang berlangsung hampir setahun ini angkutan umum terpuruk. Sebanyak 30 perusahaan transportasi darat dengan total ribuan armada dirasanya hampir bangkrut.
hampir kolaps. Kalau boleh cerita ada perusahan transportasi darat di Kudus yang sampai menjual bus. Ada juga yang baru beli bus tapi tiga bulan ini nggak jalan," ujarnya.
Mahmudun ingin agar transportasi darat diperbolehkan untuk mengambil penumpang yang hendak mudik. Tujuannya agar transportasi darat bergeliat kembali."Apalagi sekarang trennya (penularan Covid-19) juga sudah turun. Supaya transportasi darat bisa bergeliat lagi," tandasnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_211304" align="alignleft" width="880"]

Bus memasuki area Terminal Induk Jati, Kudus. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus - Pandemi Covid-19 membuat para pengusaha transportasi darat di Kabupaten Kudus terdampak. Tak sedikit dari mereka nyaris bangkrut dan terpaksa menjual armada yang dimiliki.
Catatan Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Kudus, 30 perusahaan transportasi di kabupaten ini semuanya terdampak.
Mereka terdiri dari pengusaha bus, angkutan, angkudes, travel, dan transportasi pelat kuning lainnya. Kondisi ini diperparah dengan kebijakan pemerintah yang kembali melarang mudik pada Lebaran tahun ini.
"Kondisi ini sebenarnya kan terkesan tidak fair kalau naik kereta boleh. Naik bus tidak diizinkan. Ini kan kasihan juga pengusaha, sopir, dan kernet. Ini masalah perut," kata Ketua DPC Organda Kudus Mahmudun, Selasa (6/4/2021).
Menurutnya, selama pandemi yang berlangsung hampir setahun ini angkutan umum terpuruk. Sebanyak 30 perusahaan transportasi darat dengan total ribuan armada dirasanya hampir bangkrut.
"Istilahnya
mendap-mendip hampir kolaps. Kalau boleh cerita ada perusahan transportasi darat di Kudus yang sampai menjual bus. Ada juga yang baru beli bus tapi tiga bulan ini nggak jalan," ujarnya.
Baca: Merugi, Organda Kudus Minta Pemeritah Izinkan Mudik dengan Prokes Ketat
Mahmudun ingin agar transportasi darat diperbolehkan untuk mengambil penumpang yang hendak mudik. Tujuannya agar transportasi darat bergeliat kembali.
"Apalagi sekarang trennya (penularan Covid-19) juga sudah turun. Supaya transportasi darat bisa bergeliat lagi," tandasnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha