Pandemi Covid-19 membuat usaha Tere Batik Kudus terdampak. Bahkan, omzet turun 80 persen dalam sebulan.
Menurunnya omzet Tere Batik disampaikan oleh Pengelola Tere Batik Kudus Teresia Leony. Menurut dia, sebelum adanya pandemi Covid-19 dalam sebulan Tere mampu mengantongi Rp 60 juta sampai Rp 100 juta.
"Tapi karena ada pandemi omzet turun sampai 80 persen. Dulu punya sebelas karyawan sekarang hanya punya empat karyawan saja. Mau bayar karyawan saja sulit," ujar dia, Senin (19/4/2021).
Untuk merangsang penjualan, saat ini beragam inovasi batik dilakukan olehnya. Mulai dari batik yang diinovasikan menjadi sarung, masker hingga mukena.
lagi. Jadi kami bisa menggaji karyawan. Inovasi kami ya seperti itu dengan membuat suvenir-suvenir perkawinan," katanya.
Saat ini Tere Batik menampilkan beragam motif batik. Mulai dari batik tulis motif Menara Kudus, tanaman Pakis, tanaman Parijoto, dan daun Singkong.Batik-batik tersebut dijual dengan harga Rp 70 hingga Rp 350 ribu. Ada juga yang seharga Rp 1 juta hingga Rp 3 juta.Menurutnya saat ini pihaknya sudah jarang melakukan pengiriman batik akibat terdampak pandemi. Pemasaran saat ini hanya sebatas mulut ke mulut. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_213768" align="alignleft" width="880"]

Peserta pelatihan mengikuti pelatihan membatik yang digelar Tere Batik Kudus. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus - Pandemi Covid-19 membuat usaha Tere Batik Kudus terdampak. Bahkan, omzet turun 80 persen dalam sebulan.
Menurunnya omzet Tere Batik disampaikan oleh Pengelola Tere Batik Kudus Teresia Leony. Menurut dia, sebelum adanya pandemi Covid-19 dalam sebulan Tere mampu mengantongi Rp 60 juta sampai Rp 100 juta.
"Tapi karena ada pandemi omzet turun sampai 80 persen. Dulu punya sebelas karyawan sekarang hanya punya empat karyawan saja. Mau bayar karyawan saja sulit," ujar dia, Senin (19/4/2021).
Untuk merangsang penjualan, saat ini beragam inovasi batik dilakukan olehnya. Mulai dari batik yang diinovasikan menjadi sarung, masker hingga mukena.
"Supaya kami bisa
survive lagi. Jadi kami bisa menggaji karyawan. Inovasi kami ya seperti itu dengan membuat suvenir-suvenir perkawinan," katanya.
Baca: Ciptakan Pembatik Baru, Balai Diklat Industri Jakarta Gandeng Tere Batik Kudus
Saat ini Tere Batik menampilkan beragam motif batik. Mulai dari batik tulis motif Menara Kudus, tanaman Pakis, tanaman Parijoto, dan daun Singkong.
Batik-batik tersebut dijual dengan harga Rp 70 hingga Rp 350 ribu. Ada juga yang seharga Rp 1 juta hingga Rp 3 juta.
Menurutnya saat ini pihaknya sudah jarang melakukan pengiriman batik akibat terdampak pandemi. Pemasaran saat ini hanya sebatas mulut ke mulut.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha