Nastar Bikinan Perempuan di Kudus Ini Laku Hingga Australia, Tapi Pandemi Bikin Berhenti
Vega Ma'arijil Ula
Kamis, 29 April 2021 17:30:19
MURIANEWS, Kudus - Kue kering nastar buatan tangan Riayah Rahmawati menjadi salah satu kue terlaris bikinannya. Bahkan kue nastar ini bisa dijual sampai ke Australia.
Ditemui di kediamannya, RT 03, RW 01, Desa Langgardalem, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Rahma-sapaan akrabnya itu menceritakan sejak lima tahun lalu, selalu ada pesanan dari Negeri Kanguru tersebut.
"Tapi sejak pandemi pada 2020 berhenti. Karena pandemi berpengaruh dengan biaya ongkos kirim yang mahal," katanya, Kamis (29/4/2021).
Ia menyebut, nastar yang dibuatnya mempunyai keunggulan yang berbeda. Yakni lebih lembut, gurih, lumer, dan manis.
Selain itu menurut Rahma bahan bakunya menggunakan yang berkualitas. Salah satunya menggunakan roombutter yang paling mahal.
"Kadang kan ada pembuat roti yang pakai roombutter seharga Rp 30 ribu. Saya pakai yang Rp 300 ribu. Pengaruhnya di rasa dan wangi susunya," ujarnya.
Baca: Tak Berani Bikin Stok Seperti Dua Tahun Lalu, Pembuat Kue Lebaran di Kudus Pilih Tunggu OrderanSelain itu, untuk selai nastarnya dia menggunakan selai nanas yang dibuatnya sendiri. Selai nanas itu menggunakan nanas madu, sehingga rasanya manis.Lalu, untuk warna kuning mengkilap menggunakan kuning telur asli, sehingga lebih gurih. Kualitas bahan baku yang baik itu membuat nastar pesanannya diminati hingga Australia.Saat ini ia menjual kue nastarnya dengan harga sekitar Rp 175 ribu untuk satu kilogramnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_215747" align="alignleft" width="880"]

Riayah Rahmawati menunjukkan kue nastar buatannya. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus - Kue kering nastar buatan tangan Riayah Rahmawati menjadi salah satu kue terlaris bikinannya. Bahkan kue nastar ini bisa dijual sampai ke Australia.
Ditemui di kediamannya, RT 03, RW 01, Desa Langgardalem, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Rahma-sapaan akrabnya itu menceritakan sejak lima tahun lalu, selalu ada pesanan dari Negeri Kanguru tersebut.
"Tapi sejak pandemi pada 2020 berhenti. Karena pandemi berpengaruh dengan biaya ongkos kirim yang mahal," katanya, Kamis (29/4/2021).
Ia menyebut, nastar yang dibuatnya mempunyai keunggulan yang berbeda. Yakni lebih lembut, gurih, lumer, dan manis.
Selain itu menurut Rahma bahan bakunya menggunakan yang berkualitas. Salah satunya menggunakan roombutter yang paling mahal.
"Kadang kan ada pembuat roti yang pakai roombutter seharga Rp 30 ribu. Saya pakai yang Rp 300 ribu. Pengaruhnya di rasa dan wangi susunya," ujarnya.
Baca: Tak Berani Bikin Stok Seperti Dua Tahun Lalu, Pembuat Kue Lebaran di Kudus Pilih Tunggu Orderan
Selain itu, untuk selai nastarnya dia menggunakan selai nanas yang dibuatnya sendiri. Selai nanas itu menggunakan nanas madu, sehingga rasanya manis.
Lalu, untuk warna kuning mengkilap menggunakan kuning telur asli, sehingga lebih gurih. Kualitas bahan baku yang baik itu membuat nastar pesanannya diminati hingga Australia.
Saat ini ia menjual kue nastarnya dengan harga sekitar Rp 175 ribu untuk satu kilogramnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha