Sabtu, 9 Desember 2023

Takbir Keliling Ditiadakan, Kakek di Kudus Ini Bingung Jual Lampionnya

Vega Ma'arijil Ula
Jumat, 7 Mei 2021 15:28:58
Pedagang lampion asal Kudus, Sukir menata dagangan lampion miliknya di Jalan Sunan Kudus, timur Sungai Gelis. (MURIANEWS/Vega Ma’arijil Ula)
[caption id="attachment_217089" align="alignleft" width="880"] Pedagang lampion asal Kudus, Sukir menata dagangan lampion miliknya di Jalan Sunan Kudus, timur Sungai Gelis. (MURIANEWS/Vega Ma’arijil Ula)[/caption]

MURIANEWS, Kudus - Takbir keliling di Kudus ditiadakan. Imbasnya, penjual lampion di Kudus sepi pembeli. Pasalnya, lampion ini biasa menjadi buruan saat takbir keliling malam Idulfitri.

Salah seorang kakek di Kudus yang berjualan lampion, Sukir mengatakan penjualannya sepi. Dia menyampaikan sebelum ada pandemi corona, dia berani mengambil 500 lampion dari Jepara untuk dijual di Kudus. Bahkan jumlah tersebut selalu ludes.

Kondisi berbeda dialaminya tahun ini. Saat ini dia hanya berani kulak 190 lampion saja dari Jepara.

Itu pun ia kebingungan untuk menjulanya. Hingga saat ini baru terjual 80 lampion saja. Padahal dia sudah membuka lapak sejak beberapa pekan lalu.

[caption id="attachment_217090" align="alignleft" width="880"] Pedagang lampion asal Kudus, Sukir melayani pembeli. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]

"Itungane taun iki sepi. Luwih rame sak derenge corona. Ngeten niki nggih mboten ngertos telas nopo mboten. (Hitungannya tahun ini sepi. Lebih ramai sebelum ada corona. Seperti ini juga tidak tahu bisa habis semua atau tidak)," katanya, Jumat (7/5/2021).

Lebih lanjut, menurutnya tidak adanya takbir keliling di Kudus tahun ini memberi dampak bagi penjualan lampionnya. Saat ini dalam sehari dia hanya mampu menjual lima sampai sepuluh lampion.

"Nek sepi nggih paling telu sampai papat lampion sedinten. Niku sing tumbas nggih namung tiyang Kudusan mawon. (Kalau sepi ya hanya tiga sampai empat lampion sehari. Itu yang beli juga hanya orang Kudus saja)," terangnya.

Sukir biasa berjualan di Jalan Sunan Kudus. Letaknya di sebelah timur Omah Nitisemito atau di samping Sungai Gelis. Di situ dia menjual beragam bentuk lampion.  Kakek berusia 72 tahun itu berjualan setiap hari. Mulai pukul 08.00 sampai 17.00 WIB.

Lampion berbentuk masjid, mobil, kapal, dan hello kitty dijual seharga Rp 20 ribu. Lampion itu menggunakan lampu. Sedangkan bentuk masjid yang ukurannya lebih kecil dijual dengan harga Rp 10 ribu. Untuk lampion seharga Rp 10 ribu itu menggunakan lilin.

 

Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha

https://www.youtube.com/watch?v=MAkRAGgrOVU

Komentar