Sarung Batik Kudus Tahun 1920-an Kegemaran Para Ulama Dihidupkan Lagi

Vega Ma'arijil Ula
Sabtu, 12 Juni 2021 13:45:00


[caption id="attachment_222786" align="alignleft" width="880"]
Sarung batik Kudus motif bunga seruni. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Sarung batik Kudus yang pernah jaya pada 1920-an kini coba dihidupkan lagi oleh Omah Batik Ku di Desa Langgardalem RT 04, RW 01, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus.
Penanggung Jawab Produksi Omah Batik-Ku, Muhammad Fadloli mengatakan, pihaknya ingin melestarikan tradisi batik. Sehingga mengeluarkan kembali sarung batik Kudus motif bunga seruni dengan warna soga (warna cokelat gelap).
"Batik Kudus warna soga punya warna yang spesifik dan khusus. Warnanya cokelat kehijauan dan cokelat kemerahan," katanya, Sabtu (12/6/2021).
Lebih lanjut, menurut Fadloli motif sarung batik itu dipesan para ulama. Di sarung batik Kudus motif bunga seruni itu Fadloli menampilkan motif bunga seruni.
"Kami tampilkan bunga seruni itu tumbuh di musim gugur. Yang artinya memiliki panjang umur, kesehatan, dan rezeki yang melimpah," terangnya.
Harga sarung batik itu dipatok Rp 1,4 juta. Ukurannya panjang 210 sentimeter dengan lebar 115 sentimeter. Untuk membuat sarung ini butuh waktu 1,5 bulan.
Sejauh ini pesanan sarung batik Kudus motif bunga seruni dipesan oleh masyarakat Kudus saja. Menurut Fadloli pemakai sarung batik merupakan golongan ulama dan pengusaha.
"Kalau isen-isen latarnya merupakan beras kecer. Filosofinya mencapai kemakmuran di bidang pangan," ujarnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha

MURIANEWS, Kudus – Sarung batik Kudus yang pernah jaya pada 1920-an kini coba dihidupkan lagi oleh Omah Batik Ku di Desa Langgardalem RT 04, RW 01, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus.
Penanggung Jawab Produksi Omah Batik-Ku, Muhammad Fadloli mengatakan, pihaknya ingin melestarikan tradisi batik. Sehingga mengeluarkan kembali sarung batik Kudus motif bunga seruni dengan warna soga (warna cokelat gelap).
"Batik Kudus warna soga punya warna yang spesifik dan khusus. Warnanya cokelat kehijauan dan cokelat kemerahan," katanya, Sabtu (12/6/2021).
Lebih lanjut, menurut Fadloli motif sarung batik itu dipesan para ulama. Di sarung batik Kudus motif bunga seruni itu Fadloli menampilkan motif bunga seruni.
"Kami tampilkan bunga seruni itu tumbuh di musim gugur. Yang artinya memiliki panjang umur, kesehatan, dan rezeki yang melimpah," terangnya.
Harga sarung batik itu dipatok Rp 1,4 juta. Ukurannya panjang 210 sentimeter dengan lebar 115 sentimeter. Untuk membuat sarung ini butuh waktu 1,5 bulan.
Sejauh ini pesanan sarung batik Kudus motif bunga seruni dipesan oleh masyarakat Kudus saja. Menurut Fadloli pemakai sarung batik merupakan golongan ulama dan pengusaha.
"Kalau isen-isen latarnya merupakan beras kecer. Filosofinya mencapai kemakmuran di bidang pangan," ujarnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha