Pemerintah Desa (Pemdes) Jepang, Kecamatan Mejobo, Kudus melakukan pembangunan Pasar Desa Jepang. Pembangunan itu menelan anggaran sebesar Rp 3,2 miliar.
Dana ini diambilkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) 2021. Pembangunan pasar secara swakelola itu ditarget selesai Oktober 2021 mendatang.
Kades Jepang Indarto menjelaskan, pembangunan pasar itu sudah mencapai 30 persen. Indarto mengatakan, sebelum dibangun menjadi pasar, area tersebut awalnya merupakan tempat untuk menampung pedagang kaki lima (PKL).
"Sejak 2004 itu tempat PKL. Supaya rapi kami tata untuk kami bangun pasar. Supaya lebih rapi dan menghilangkan kesan kumuh," katanya, Kamis (8/7/2021).
Ketika Pasar Desa Jepang dibangun, nantinya akan ditempati oleh 300 pedagang. Pedagang itu berasal dari beberapa daerah seperti Kudus dan Pati.
Ketika Pasar Desa Jepang dibangun, nantinya akan ditempati oleh 300 pedagang. Pedagang itu berasal dari beberapa daerah seperti Kudus dan Pati.Ukuran los Pasar Desa Jepang itu nantinya memiliki panjang 100 meter dengan lebar 17,5 meter. Sementara untuk ukuran kiosnya beragam. Ada yang berukuran 3x6 meter persegi dan 3x4 meter persegi. Total luas Pasar Desa Jepang itu 6.000 meter persegi.Lebih lanjut, pihaknya juga memiliki target terhadap Pasar Desa Jepang tersebut. Yakni bisa menyumbang pendapatan asli desa Rp 700 hingga Rp 800 ribu dalam setahun. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_227087" align="alignleft" width="880"]

Pembangunan Pasar Desa Jepang. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus - Pemerintah Desa (Pemdes) Jepang, Kecamatan Mejobo, Kudus melakukan pembangunan Pasar Desa Jepang. Pembangunan itu menelan anggaran sebesar Rp 3,2 miliar.
Dana ini diambilkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) 2021. Pembangunan pasar secara swakelola itu ditarget selesai Oktober 2021 mendatang.
Kades Jepang Indarto menjelaskan, pembangunan pasar itu sudah mencapai 30 persen. Indarto mengatakan, sebelum dibangun menjadi pasar, area tersebut awalnya merupakan tempat untuk menampung pedagang kaki lima (PKL).
"Sejak 2004 itu tempat PKL. Supaya rapi kami tata untuk kami bangun pasar. Supaya lebih rapi dan menghilangkan kesan kumuh," katanya, Kamis (8/7/2021).
Ketika Pasar Desa Jepang dibangun, nantinya akan ditempati oleh 300 pedagang. Pedagang itu berasal dari beberapa daerah seperti Kudus dan Pati.
Ukuran los Pasar Desa Jepang itu nantinya memiliki panjang 100 meter dengan lebar 17,5 meter. Sementara untuk ukuran kiosnya beragam. Ada yang berukuran 3x6 meter persegi dan 3x4 meter persegi. Total luas Pasar Desa Jepang itu 6.000 meter persegi.
Lebih lanjut, pihaknya juga memiliki target terhadap Pasar Desa Jepang tersebut. Yakni bisa menyumbang pendapatan asli desa Rp 700 hingga Rp 800 ribu dalam setahun.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha