Harga Bawang dan Sayuran di Kudus Naik, Imbas Penyekatan PPKM
Vega Ma'arijil Ula
Selasa, 27 Juli 2021 14:32:16
MURIANEWS, Kudus - Harga bawang dan sayuran di Kabupaten Kudus mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Hal ini diindikasi karena adanya penyekatan jalan dalam Penerapan Pemebatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Alhasil, sejumlah pemasok bawang dan sayuran dari luar daerah sulit untuk mendistribusikan ke pasar-pasar di Kudus.
Penurutan para pedang Pasar Bitingan Kudus kepada
MURIANEWS menyebut, kenaikan ini terjadi usai Iduladha beberapa.
Aslimah, pedagang di Pasar Bitingan menjelaskan, kenaikan harga terjadi pada bawang merah dan putih, tomat, seledri, brokoli, wortel dan kentang.
Harga bawang merah yang awalnya Rp 28 ribu, naik menjadi Rp 35 ribu hingga Rp 40 ribu. Bawang putih yang sebelumnya Rp 22 ribu, saat ini menyentuh Rp 30 ribu. Kemudian untuk tomat awalnya Rp 12 ribu, saat ini menjadi Rp 25 ribu.
[caption id="attachment_230455" align="alignleft" width="880"]

Pedagang di Pasar Bitingan Kudus membersihkan bawang merah yang harganya kini tengah naik. (MURIANEWS/Vega Ma’arijil Ula)[/caption]
Tak hanya itu, harga seledri juga mengalami kenaikan dari yang awalnya Rp 10 ribu, saat ini naik empat kali lipat Rp 35 ribu hingga Rp 40 ribu.
"Harga brokoli, wortel dan kentang juga naik. Brokoli awalnya Rp 15 ribu sekarang Rp 25 ribu. Kalau wortel awalnya Rp 10 ribu, sekarang sampai Rp 20 ribu. Kemudian untuk harga kentang dari yang awalnya Rp 14 ribu sekarang bisa Rp 18 ribu. Kalau kentangnya ukuran besar bisa Rp 18-20 ribu per kilogram," katanya.
Menurut Aslimah, kenaikan bawang dan sayuran itu tergolong tinggi. Dia tidak menampik kenaikan itu berdampak dengan menurunnya jumlah pembeli.
Menurut Aslimah, kenaikan bawang dan sayuran itu tergolong tinggi. Dia tidak menampik kenaikan itu berdampak dengan menurunnya jumlah pembeli.Terlebih saat ini bagi pedagang kaki lima yang biasa membeli bumbu dan sayuran dengan cukup banyak mengurangi pembelian, lantaran ada pembatasan jam jualan."Yang jelas pendapatan saya menurun. Soalnya pembeli yang biasanya beli satu kilogram, sekarang belinya paling seperempat kilogram saja. Pendapatan saya saat ini hanya Rp 500 ribu per hari dari yang biasanya Rp 700 ribu per hari," sambungnya.Pedagang bahan pokok lainnya, Sanah menjelaskan hal yang sama. Menurutnya harga bawang merah, bawang putih, dan brokoli juga mengalami kenaikan."Bawang merah awalnya Rp 30 ribu, sekarang Rp 35 ribu. Kalau bawang putih awalnya Rp 22 ribu sekarang menjadi Rp 25 ribu," ungkapnya.Sementara Kasi Fasilitasi Perdagangan Dinas Perdagangan Kudus Teddy Hermawan menyebut, kenaikan harga karena di Kudus tidak ada panen. Selain itu imbas penyekatan berdampak pada biaya transportasi."Ini kan masih ada penyekatan. Dan kendaraan yang mengangkut itu berdampak pada naiknya harga bahan pokok," pungkasnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_230451" align="alignleft" width="880"]

Pedagang bahan pokok di Pasar Bitingan Kudus, Selasa (27/7/2021). (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus - Harga bawang dan sayuran di Kabupaten Kudus mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Hal ini diindikasi karena adanya penyekatan jalan dalam Penerapan Pemebatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Alhasil, sejumlah pemasok bawang dan sayuran dari luar daerah sulit untuk mendistribusikan ke pasar-pasar di Kudus.
Penurutan para pedang Pasar Bitingan Kudus kepada
MURIANEWS menyebut, kenaikan ini terjadi usai Iduladha beberapa.
Aslimah, pedagang di Pasar Bitingan menjelaskan, kenaikan harga terjadi pada bawang merah dan putih, tomat, seledri, brokoli, wortel dan kentang.
Harga bawang merah yang awalnya Rp 28 ribu, naik menjadi Rp 35 ribu hingga Rp 40 ribu. Bawang putih yang sebelumnya Rp 22 ribu, saat ini menyentuh Rp 30 ribu. Kemudian untuk tomat awalnya Rp 12 ribu, saat ini menjadi Rp 25 ribu.
[caption id="attachment_230455" align="alignleft" width="880"]

Pedagang di Pasar Bitingan Kudus membersihkan bawang merah yang harganya kini tengah naik. (MURIANEWS/Vega Ma’arijil Ula)[/caption]
Tak hanya itu, harga seledri juga mengalami kenaikan dari yang awalnya Rp 10 ribu, saat ini naik empat kali lipat Rp 35 ribu hingga Rp 40 ribu.
"Harga brokoli, wortel dan kentang juga naik. Brokoli awalnya Rp 15 ribu sekarang Rp 25 ribu. Kalau wortel awalnya Rp 10 ribu, sekarang sampai Rp 20 ribu. Kemudian untuk harga kentang dari yang awalnya Rp 14 ribu sekarang bisa Rp 18 ribu. Kalau kentangnya ukuran besar bisa Rp 18-20 ribu per kilogram," katanya.
Menurut Aslimah, kenaikan bawang dan sayuran itu tergolong tinggi. Dia tidak menampik kenaikan itu berdampak dengan menurunnya jumlah pembeli.
Terlebih saat ini bagi pedagang kaki lima yang biasa membeli bumbu dan sayuran dengan cukup banyak mengurangi pembelian, lantaran ada pembatasan jam jualan.
"Yang jelas pendapatan saya menurun. Soalnya pembeli yang biasanya beli satu kilogram, sekarang belinya paling seperempat kilogram saja. Pendapatan saya saat ini hanya Rp 500 ribu per hari dari yang biasanya Rp 700 ribu per hari," sambungnya.
Pedagang bahan pokok lainnya, Sanah menjelaskan hal yang sama. Menurutnya harga bawang merah, bawang putih, dan brokoli juga mengalami kenaikan.
"Bawang merah awalnya Rp 30 ribu, sekarang Rp 35 ribu. Kalau bawang putih awalnya Rp 22 ribu sekarang menjadi Rp 25 ribu," ungkapnya.
Sementara Kasi Fasilitasi Perdagangan Dinas Perdagangan Kudus Teddy Hermawan menyebut, kenaikan harga karena di Kudus tidak ada panen. Selain itu imbas penyekatan berdampak pada biaya transportasi.
"Ini kan masih ada penyekatan. Dan kendaraan yang mengangkut itu berdampak pada naiknya harga bahan pokok," pungkasnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha