Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Kudus - Ratusan obat Ivermectin yang diklaim sebagai obat terapi Covid-19 yang ada di RS Aisyiyah Kudus ditarik oleh pihak yang memberikan. Penyebabnya karena pihak RS Aisyiyah Kudus tidak menggunakan obat tersebut untuk pasien Covid-19.

Ketua Gugus Tugas Covid RS Aisyiyah, dr Agus Prastyo menjelaskan, penarikan obat Ivermectin itu dilakukan pada Jumat (13/8/2021) lalu. Dokter Agus menjelaskan, penarikan dilakukan oleh pihak perwakilan dari Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) yang menyalurkan obat itu.

"Mereka awalnya tanya, obat Ivermectin di RS Aisyiyah Kudus dipakai tidak? Kemudian saya jawab tidak, akhirnya diminta kembali," katanya, Senin (9/8/2021).

Menurut dr Agus, pihak HKTI ingin menggunakan obat Ivermectin yang tidak dipakai oleh RS Aisyiyah Kudus untuk digunakan di rumah sakit lain di luar Kudus.

Awalnya RS Aisyiyah Kudus mendapatkan 750 obat Ivermectin. Dari jumlah itu, tidak semuanya ditarik, tapi diberi 70 obat. Namun pihak RS itu memastikan belum akan menggunakannya.

Dokter Agus berpendapat, pihak  Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) RS Aisyiyah belum berani memberikan obat Ivermectin kepada pasien.

Baca: BPOM: Penggunaan Ivermectin untuk Covid-19 Masih Diuji Klinis
Baca: BPOM: Penggunaan Ivermectin untuk Covid-19 Masih Diuji KlinisPasalnya, menurut dia sejauh ini belum ada uji klinis maupun uji ilmiah, serta belum ada rekomendasi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk menggunakan Ivermectin sebagai terapi Covid-19."Sejauh ini itu kan peruntukkannya sebagai obat cacing. Kami juga tidak bisa asal memberikan ke pasien kalau belum ada uji klinis, uji ilmiah, dan juga belum adanya rekomendasi dari IDI," terang dia.Bahkan dia menyebutkan beberapa efek samping dari obat Ivermectin. Seperti nyeri otot atau sendi, ruam kulit, demam, pusing, sembelit, mengantuk dan Sindrom Stevens-Johnson. Efek  Sindrom Stevens-Johnson itu seperti alergi yang menyebabkan melepuhnya kulit."Harapan kami sebelum menggunakan obat harus ada uji klinis, uji ilmiah, dan rekomendasi yang terpercaya terlebih dahulu," harapnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar