Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Sansevieria atau biasa dikenal masyarakat luas sebagai lidah mertua menjadi salah satu tanaman hias yang cukup banyak diminati. Jenisnya yang banyak, serta fungsinya yang mampu membersikhkan polusi udara menjadi salah satu pertimbangan.

Tak hanya itu, sansevieria juga mempunyai karakter serta bentuk yang khas, sehingga menjadikan tanaman ini sering diburu kolektor. Pada beberapa jenis, tanaman ini bahkan harus ditebus dengan harga yang fantastis, karena kelangkaanya.

Salah satu kolektor sansevieria di Kudus yakni Nur Alim. Anggota komunitas Jungpara Sansevieria yang tinggal di RT 03, RW 02, Desa Kaliputu, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, ini mengoleksi seratusan jenis sansevieria.

Mulai dari jenis variegata dan pinguicula yang harganya di pasaran bisa untuk beli motor bebek.

[caption id="attachment_235088" align="alignleft" width="880"] Tanaman sansevieria yang dikoleksi Nur Alim. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]

Ia menjelaskan, sansevieria biasa nonvariegata dijual dengan harga lebih murah. Sementara yang jenis variegata yang mempunyai karakter corak hijau dan kuning atau putih biasa dijual di pasaran mulai dari ratusan ribu hingga Rp 2 juta.

"Kalau yang mahal seperti pingui itu ukuran tujuh sentimeter harganya di atas satu juta. Kalau sudah induk setinggi 20 sentimeter harganya bisa sampai Rp 15 juta hingga Rp 20 juta," katanya, Sabtu (21/8/2021).

Nur Alim menjelaskan kemudahan merawat tanaman Sansevieria. Menurutnya sansevieria bisa membersihkan polutan. Lidah mertua dapat hidup di cuaca yang panas, dan cukup disiram sepekan sekali.
Nur Alim menjelaskan kemudahan merawat tanaman Sansevieria. Menurutnya sansevieria bisa membersihkan polutan. Lidah mertua dapat hidup di cuaca yang panas, dan cukup disiram sepekan sekali."Bisa hidup di cuaca panas. Tetapi kalau kehujanan juga tidak masalah. Tetapi sebenarnya tumbuhan ini tidak suka air. Jadi cukup disiram sepekan sekali," terangnya.Berbicara soal media tanam, ia biasa menanam tumbuhan lidah mertua ini menggunakan pasir malang dan sekam.Saat ini, Nur Alim mengoleksi 30 jenis pinguicula dan 100 jenis varigata Sansevieria. Dia mendapatkan tanaman tersebut dari beberapa daerah seperti Sidoarjo, Surabaya, dan Tangerang."Saya juga tergabung di komunitas Anggota Jungpara Sansevieria. Setiap tiga bulan sekali ada kopdar. Biasanya juga tukar menukar tanaman. Saat ini anggotanya ada 50 orang berasal dari beberapa daerah seperti Kudus, Demak, Pati, dan Jepara," pungkasnya.  Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar