Pria di Kudus Ini Sulap Sandal Bekas jadi Siluet Wajah Becuan Tinggi
Vega Ma'arijil Ula
Sabtu, 2 Oktober 2021 12:43:24
MURIANEWS, Kudus – Sandal bekas yang tak berguna, bisa diolah menjadi barang bernilai jual tinggi di tangan pria asal Kudus ini. Dari spon sandal yang dipotong-potong, mampu dibentuk menjadi siluet artistik yang mampu menghasilkan cuan tinggi.
Nunung Ervana namanya. Warga i RT 01, RW 04, Desa Piji, Kecamatan Dawe, Kudus ini awalnya merupakan perajin peci goni.
Namun, pandemi Covid-19 membuat penjualan peci goni berkurang drastis. Alhasil dia beralih membuat produk siluet wajah. Siluet wajah tokoh-tokoh besar yang biasanya dibuat olehnya.
Pengamatan
MURIANEWS di kediamannya Nunung tampak sibuk memotong spons sandal bewarna hitam menggunakan sebilah
cutter.
Sebelum membuat kerajinan siluet wajah, dia terlebih dahulu melihat foto tokoh bangsa yang hendak dibuat.
Pertama dia menggambar lebih dulu menggunakan pensil di atas spons bewarna hitam. Ketika pola tokoh yang digambar sudah jadi, dia lalu memotong pola tersebut.
Kemudian pola-pola dari spons sandal yang sudah dipotong dirangkai hingga membentuk wajah tokoh bangsa.
Untuk pola gambarnya saja, Nunung mampu menyelesaikan dalam waktu tiga hari. Produknya full jadi dengan diberi pigura kayu membutuhkan waktu tujuh hari.
Baca: Go Green, Peci dari Goni Buatan Marwoto Pemuda dari Kudus Ini Laris ManisBeberapa karya tokoh bangsa berhasil dibuat meski hanya menggunakan bahan spons sandal. Mulai dari Ir Soekarno, Gus Baha, Maimun Zubair, Jokowi, Sandiaga Uno, Ganjar Pranowo, Gus Dur, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah, dan Habib Ja'far AlkaffNunung menyebut produknya itu dengan nama siluet anak bangsa. Yakni berbahan dasar spons sandal dan kain goni."Pandemi Covid-19 membuat saya berinovasi dari yang awalnya hanya produk peci goni, sekarang saya coba membuat siluet tokoh bangsa," katanya, Sabtu (2/10/2021).Dia mengaku tertarik memanfaatkan bahan tak bernilai menjadi produk karya seni layak jual. Produknya itu dijual dengan harga Rp 250 ribu untuk ukuran 35 cm x 45 cm."Harapannya bisa terus berkembang dan diminati masyarakat," harapnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_243372" align="alignleft" width="1280"]

Nunung Ervana membuat siluet wajah tokoh bangsa dari bahan sandal bekas. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Sandal bekas yang tak berguna, bisa diolah menjadi barang bernilai jual tinggi di tangan pria asal Kudus ini. Dari spon sandal yang dipotong-potong, mampu dibentuk menjadi siluet artistik yang mampu menghasilkan cuan tinggi.
Nunung Ervana namanya. Warga i RT 01, RW 04, Desa Piji, Kecamatan Dawe, Kudus ini awalnya merupakan perajin peci goni.
Namun, pandemi Covid-19 membuat penjualan peci goni berkurang drastis. Alhasil dia beralih membuat produk siluet wajah. Siluet wajah tokoh-tokoh besar yang biasanya dibuat olehnya.
Pengamatan
MURIANEWS di kediamannya Nunung tampak sibuk memotong spons sandal bewarna hitam menggunakan sebilah
cutter.
Sebelum membuat kerajinan siluet wajah, dia terlebih dahulu melihat foto tokoh bangsa yang hendak dibuat.
Pertama dia menggambar lebih dulu menggunakan pensil di atas spons bewarna hitam. Ketika pola tokoh yang digambar sudah jadi, dia lalu memotong pola tersebut.
Kemudian pola-pola dari spons sandal yang sudah dipotong dirangkai hingga membentuk wajah tokoh bangsa.
Untuk pola gambarnya saja, Nunung mampu menyelesaikan dalam waktu tiga hari. Produknya full jadi dengan diberi pigura kayu membutuhkan waktu tujuh hari.
Baca: Go Green, Peci dari Goni Buatan Marwoto Pemuda dari Kudus Ini Laris Manis
Beberapa karya tokoh bangsa berhasil dibuat meski hanya menggunakan bahan spons sandal. Mulai dari Ir Soekarno, Gus Baha, Maimun Zubair, Jokowi, Sandiaga Uno, Ganjar Pranowo, Gus Dur, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah, dan Habib Ja'far Alkaff
Nunung menyebut produknya itu dengan nama siluet anak bangsa. Yakni berbahan dasar spons sandal dan kain goni.
"Pandemi Covid-19 membuat saya berinovasi dari yang awalnya hanya produk peci goni, sekarang saya coba membuat siluet tokoh bangsa," katanya, Sabtu (2/10/2021).
Dia mengaku tertarik memanfaatkan bahan tak bernilai menjadi produk karya seni layak jual. Produknya itu dijual dengan harga Rp 250 ribu untuk ukuran 35 cm x 45 cm.
"Harapannya bisa terus berkembang dan diminati masyarakat," harapnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha