Sirup Parijoto Kudus Laku Keras Dijual Online saat Pandemi
Vega Ma'arijil Ula
Selasa, 26 Oktober 2021 16:16:45
MURIANEWS, Kudus – Selama pandemi Covid-19 perkembangan jual beli online melonjak tinggi. Hal ini juga berdampak pada penjualan parijoto khas Kabupaten Kudus yang laku keras.
Produk parijoto yang paling laku yakni dalam bentuk sirup. Produk ini banyak dipesan melalui marketplace. Founder CV Seleksi Alam Muria (Alammu) Kudus Triyanto R Soetardjo mengakui hal ini.
"Sebelum pandemi rata-rata kami jual sekitar 1.500 botol sirup parijoto. Saat pandemi malah naik empat kali lipat menjadi 6.000 botol," katanya, Selasa (26/10/2021).
Menurut Triyanto kenaikan itu diprediksikan karena jumlah resellernya yang bertambah. Mulai dari mahasiswa hingga korban pemutusan hubungan kerja (PHK).
Dia menambahkan, tiap-tiap resellernya bisa mendapatkan keuntungan dengan memperoleh harga produk yang lebih murah.
Kemudian untuk nama pengirim dapat langsung menggunakan nama reseller tersebut. Menurutnya reseller menjadi solusi untuk menggaet konsumen lebih banyak dari dunia maya.
"Masing-masing reseller kan sudah memiliki akun media sosial dan akun
marketplace. Jadi ketika penjualnya banyak, produk yang terjual ikut meningkat," terangnya.
Dia melanjutkan, sejauh ini jumlah resellernya sudah mencapai 150 orang. Rata-rata mereka memasarkan secara online.
"Kami cek reseller itu memang 80 persen pasarnya online. Hanya 20 persen yang berjualan langsung. Misalnya ada yang punya toko rumah sehat," jelasnya.
Baca: Parijoto Ditetapkan Sebagai Varietas Lokal Jepara, Uji Genetik Jadi Jurus Pamungkas KudusMenurutnya, perkembangan digital tidak hanya meningkatkan penjualan bagi pelaku usaha kecil. Melainkan juga membantu mengenalkan produk miliknya itu.Dia berpendapat, bagi masyarakat eks-Karesidenan Pati, Parijoto sudah tak asing lagi. Namun bagi sebagian masyarakat di luar masih banyak yang tak mengetahuinya."Kami juga memakai media sosial untuk kemudian kami link-kan ke marketplacenya. Tujuannya untuk memudahkan memberikan edukasi dan menjualnya," ujarnya.
Baca: Parijoto Khas Muria Kini Diolah Jadi Teh Celup dan Tubruk, Ini Harga JualnyaTingginya permintaan saat pandemi juga membuatnya kewalahan menangani permintaan. Pasalnya stok yang tersedia selalu habis dipesan konsumen.Saat ini varian produknya tak hanya sirup. Melainkan juga ada teh parijoto, permen, dan lainnya. Harganya beragam, mulai dari Rp 45 ribu hingga Rp 140 ribu. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_248751" align="alignleft" width="1280"]

Founder CV Seleksi Alam Muria (Alammu), Triyanto R Soetardjo, menunjukkan sirup buah parijoto. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Selama pandemi Covid-19 perkembangan jual beli online melonjak tinggi. Hal ini juga berdampak pada penjualan parijoto khas Kabupaten Kudus yang laku keras.
Produk parijoto yang paling laku yakni dalam bentuk sirup. Produk ini banyak dipesan melalui marketplace. Founder CV Seleksi Alam Muria (Alammu) Kudus Triyanto R Soetardjo mengakui hal ini.
"Sebelum pandemi rata-rata kami jual sekitar 1.500 botol sirup parijoto. Saat pandemi malah naik empat kali lipat menjadi 6.000 botol," katanya, Selasa (26/10/2021).
Menurut Triyanto kenaikan itu diprediksikan karena jumlah resellernya yang bertambah. Mulai dari mahasiswa hingga korban pemutusan hubungan kerja (PHK).
Dia menambahkan, tiap-tiap resellernya bisa mendapatkan keuntungan dengan memperoleh harga produk yang lebih murah.
Kemudian untuk nama pengirim dapat langsung menggunakan nama reseller tersebut. Menurutnya reseller menjadi solusi untuk menggaet konsumen lebih banyak dari dunia maya.
"Masing-masing reseller kan sudah memiliki akun media sosial dan akun
marketplace. Jadi ketika penjualnya banyak, produk yang terjual ikut meningkat," terangnya.
Dia melanjutkan, sejauh ini jumlah resellernya sudah mencapai 150 orang. Rata-rata mereka memasarkan secara online.
"Kami cek reseller itu memang 80 persen pasarnya online. Hanya 20 persen yang berjualan langsung. Misalnya ada yang punya toko rumah sehat," jelasnya.
Baca: Parijoto Ditetapkan Sebagai Varietas Lokal Jepara, Uji Genetik Jadi Jurus Pamungkas Kudus
Menurutnya, perkembangan digital tidak hanya meningkatkan penjualan bagi pelaku usaha kecil. Melainkan juga membantu mengenalkan produk miliknya itu.
Dia berpendapat, bagi masyarakat eks-Karesidenan Pati, Parijoto sudah tak asing lagi. Namun bagi sebagian masyarakat di luar masih banyak yang tak mengetahuinya.
"Kami juga memakai media sosial untuk kemudian kami link-kan ke marketplacenya. Tujuannya untuk memudahkan memberikan edukasi dan menjualnya," ujarnya.
Baca: Parijoto Khas Muria Kini Diolah Jadi Teh Celup dan Tubruk, Ini Harga Jualnya
Tingginya permintaan saat pandemi juga membuatnya kewalahan menangani permintaan. Pasalnya stok yang tersedia selalu habis dipesan konsumen.
Saat ini varian produknya tak hanya sirup. Melainkan juga ada teh parijoto, permen, dan lainnya. Harganya beragam, mulai dari Rp 45 ribu hingga Rp 140 ribu.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha