Rumah Sakit Islam (RSI) Sunan Kudus masih menyimpan 2.700 vaksin AstraZeneca kedaluwarsa. Vaksin itu disimpan di ruang khusus vaksin RSI.
Direktur RSI Kudus dr Ahmad Syaifuddin mengatakan, pihaknya sebelumnya mendapatkan jumlah vaksin sebanyak 20 ribu dosis vaksin AstraZeneca. Namun, masih tersisa sebanyak 2.700 vaksin hingga akhirnya kedaluwarsa.
"Masih tersisa segitu sebenarnya sudah bagus dan kami sudah maksimal," katanya, Rabu (3/11/2021).
Ribuan dosis vaksin kedaluwarsa itu masih disimpan. Pihaknya masih menunggu petunjuk Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus.
"Nantinya tetap dikembalikan ke pusat. Tetapi menunggu petunjuk DKK dulu," ujarnya.Dokter Ahmad Syaifuddin juga mengatakan vaksin yang kedaluwarsa tidak hanya di RSI Kudus saja. Melainkan juga ada di beberapa rumah sakit di Kudus."Di rumah sakit lain maupun puskesmas di Kudus juga ada. Tetapi memang kami dapat paling banyak dengan jumlah 20 ribu," imbuhnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_250678" align="alignleft" width="1280"]

Tenaga kesehatan di Kudus melakukan vaksinasi. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus - Rumah Sakit Islam (RSI) Sunan Kudus masih menyimpan 2.700 vaksin AstraZeneca kedaluwarsa. Vaksin itu disimpan di ruang khusus vaksin RSI.
Direktur RSI Kudus dr Ahmad Syaifuddin mengatakan, pihaknya sebelumnya mendapatkan jumlah vaksin sebanyak 20 ribu dosis vaksin AstraZeneca. Namun, masih tersisa sebanyak 2.700 vaksin hingga akhirnya kedaluwarsa.
"Masih tersisa segitu sebenarnya sudah bagus dan kami sudah maksimal," katanya, Rabu (3/11/2021).
Baca: Kronologi Vaksin AstraZeneca Kedaluwarsa di Kudus
Ribuan dosis vaksin kedaluwarsa itu masih disimpan. Pihaknya masih menunggu petunjuk Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus.
"Nantinya tetap dikembalikan ke pusat. Tetapi menunggu petunjuk DKK dulu," ujarnya.
Dokter Ahmad Syaifuddin juga mengatakan vaksin yang kedaluwarsa tidak hanya di RSI Kudus saja. Melainkan juga ada di beberapa rumah sakit di Kudus.
"Di rumah sakit lain maupun puskesmas di Kudus juga ada. Tetapi memang kami dapat paling banyak dengan jumlah 20 ribu," imbuhnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha