tanaman herbal di Desa Cranggang, Kecamatan Dawe, Kudus. Peresmian
dilakukan Rabu (17/11/2021).
itu terdapat beberapa tanaman obat-obatan. Yakni serai, binahong, temulawak, patah tulang, jinten, corn mint, lavender, chocolate mint, dan lainnya.
tanaman herbal bisa digunakan sebagai media pembelajaran dan hasilnya untuk keperluan masyarakat.
"Semoga bermanfaat, berkembang dan bisa ditambah lagi tanaman obat-obatannya,” katanya.
Sementara itu, Ketua KKN kelompok 89, Muhammad Rizky Ramadhan mengatakan awalnya sempat tidak yakin untuk mengusung green house sebagai program unggulan. Namun, dia dan rekan-rekannya tetap optimistis untuk mewujudkan program ini."Dan setahu kami di Kecamatan Dawe ini baru ada
di Desa Cranggang ini saja. Semoga bisa bermanfaat," ujarnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_253171" align="alignleft" width="1280"]

Peresmian green house tanaman herbal di Desa Cranggang, Kudus. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus - Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang membangun
greenhouse tanaman herbal di Desa Cranggang, Kecamatan Dawe, Kudus. Peresmian
greenhouse dilakukan Rabu (17/11/2021).
Di
green house itu terdapat beberapa tanaman obat-obatan. Yakni serai, binahong, temulawak, patah tulang, jinten, corn mint, lavender, chocolate mint, dan lainnya.
Dosen Pembimbing Lapangan, Dr Lianah mengatakan, dengan dibangunnya
greenhouse tanaman herbal bisa digunakan sebagai media pembelajaran dan hasilnya untuk keperluan masyarakat.
"Semoga bermanfaat, berkembang dan bisa ditambah lagi tanaman obat-obatannya,” katanya.
Baca: Desa Cranggang Bakal Kembangkan Greenhouse dari UIN Walisongo
Sementara itu, Ketua KKN kelompok 89, Muhammad Rizky Ramadhan mengatakan awalnya sempat tidak yakin untuk mengusung green house sebagai program unggulan. Namun, dia dan rekan-rekannya tetap optimistis untuk mewujudkan program ini.
"Dan setahu kami di Kecamatan Dawe ini baru ada
greenhouse di Desa Cranggang ini saja. Semoga bisa bermanfaat," ujarnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha