Pihak Puskesmas Wergu Wetan Kudus menemukan sebelas kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selama tahun 2021. Kasus
mulai muncul seiring masuknya musim hujan.
Diketahui, Puskesmas Wergu Wetan memiliki delapan wilayah kerja. Terdiri dari Desa Nganguk, Desa Demaan, Desa Kramat, Desa Mlati Lor. Kemudian juga di Kelurahan Panjunan, Kelurahan Wergu Kulon, Kelurahan Wergu Wetan, dan Kelurahan Mlati Kidul.
Kepala Puskesmas Wergu Wetan, Titi Ampertina mengatakan, sejak November lalu saja temuan DBD di wilayah kerjanya ada enam kasus. Kemudian bertambah pada Desember per Selasa (14/12/2021) ada lima kasus lagi.
"Jadi totalnya ada sebelas kasus DBD. Ini disebabkan mulai berlangsungnya musim hujan," katanya, Rabu (15/12/2021).
Dia melanjutkan, pada November lalu, sebanyak lima kasus Demam Berdarah terjadi di Desa Melati Kidul. Kemudian ada satu kasus di Desa Kramat.
Kemudian pada Desember ini kasus Demam Berdarah terjadi di Wergu Kulon ada dua kasus, Desa Demaan satu kasus, dan Desa Melati Kidul ada dua kasus."Yang terkena DBD tersebut kebanyakan rata-rata dewasa semua. Sekarang DBD tidak hanya menyerang anak-anak saja. Namun, dewasa juga bisa terkena," terangnya.Untuk mencegah meluasnya DBD, pihaknya melakukan sejumlah langkah. Yakni melakukan sosialisasi dan imbauan kepada warga untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN)."Salah satu antisipasi kami ya dengan mengimbau warga untuk melakukan PSN. Jadi, semuanya kembali lagi ke masyarakat. Pihak puskesmas hanya memfasilitasi. Karena sebenarnya PSN itu kan dapat dimulai di lingkungan rumah masing-masing," jelasnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_258680" align="alignleft" width="1280"]

Petugas Puskesmas Wergu Wetan, Kudus mengecek jentik-jentik nyamuk di salah satu rumah warga. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Kudus - Pihak Puskesmas Wergu Wetan Kudus menemukan sebelas kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selama tahun 2021. Kasus
DBD mulai muncul seiring masuknya musim hujan.
Diketahui, Puskesmas Wergu Wetan memiliki delapan wilayah kerja. Terdiri dari Desa Nganguk, Desa Demaan, Desa Kramat, Desa Mlati Lor. Kemudian juga di Kelurahan Panjunan, Kelurahan Wergu Kulon, Kelurahan Wergu Wetan, dan Kelurahan Mlati Kidul.
Kepala Puskesmas Wergu Wetan, Titi Ampertina mengatakan, sejak November lalu saja temuan DBD di wilayah kerjanya ada enam kasus. Kemudian bertambah pada Desember per Selasa (14/12/2021) ada lima kasus lagi.
"Jadi totalnya ada sebelas kasus DBD. Ini disebabkan mulai berlangsungnya musim hujan," katanya, Rabu (15/12/2021).
Dia melanjutkan, pada November lalu, sebanyak lima kasus Demam Berdarah terjadi di Desa Melati Kidul. Kemudian ada satu kasus di Desa Kramat.
Baca: Tak Kalah Mengerikan, DBD di Kudus Renggut Tiga Nyawa
Kemudian pada Desember ini kasus Demam Berdarah terjadi di Wergu Kulon ada dua kasus, Desa Demaan satu kasus, dan Desa Melati Kidul ada dua kasus.
"Yang terkena DBD tersebut kebanyakan rata-rata dewasa semua. Sekarang DBD tidak hanya menyerang anak-anak saja. Namun, dewasa juga bisa terkena," terangnya.
Untuk mencegah meluasnya DBD, pihaknya melakukan sejumlah langkah. Yakni melakukan sosialisasi dan imbauan kepada warga untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
"Salah satu antisipasi kami ya dengan mengimbau warga untuk melakukan PSN. Jadi, semuanya kembali lagi ke masyarakat. Pihak puskesmas hanya memfasilitasi. Karena sebenarnya PSN itu kan dapat dimulai di lingkungan rumah masing-masing," jelasnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha