Varian terbaru Covid-19 Omicron telah masuk ke Indonesia. Omicron disebut-sebut lebih cepat penularannya dibandingkan varian Delta. Sehingga dikhawatirkan terjadi peningkatan kasus Covid-19.
Ketua Ikatan Dokter Indonesai (IDI) Cabang Kudus, Ahmad Syaifuddin menyebut, meski varian Omicron penularannya lebih cepat, pihaknya berpendapat jika kenaikan kasus dimungkinkan tak setinggi saat varian Delta merebak.
Karena capaian vaksinasi Covid-19 saat ini cukup tinggi.
"Kemungkinan tidak separah saat varian Delta. Karena sudah banyak yang divaksin," katanya, Rabu (22/12/2021).
Meski demikian pihaknya mengimbau kepada masyarakat Kudus untuk tetap berhati-hati dan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes).
Dia juga mengimbau agar tidak mengulang kesalahan seperti sebelumnya. Yakni dengan menganggap remeh Covid-19.Dia berpendapat, masyarakat Kudus harus berkaca pada ledakan Covid-19, saat keterisian rumah sakit yang mencapai 100 persen.
Untuk itu, menurutnya warga harus tetap mematuhi prokes. Utamanya memakai masker."Jangan sampai mengulang kesalahan di awal-awal pandemi Covid-19. Tetap hindari kerumunan, pakai handsanitizer, cuci tangan dan memakai masker.Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_232603" align="alignleft" width="880"]

Ilustrasi pasien positif Covid-19 di rumah sakit. (Freepik)[/caption]
MURIANEWS, Kudus - Varian terbaru Covid-19 Omicron telah masuk ke Indonesia. Omicron disebut-sebut lebih cepat penularannya dibandingkan varian Delta. Sehingga dikhawatirkan terjadi peningkatan kasus Covid-19.
Ketua Ikatan Dokter Indonesai (IDI) Cabang Kudus, Ahmad Syaifuddin menyebut, meski varian Omicron penularannya lebih cepat, pihaknya berpendapat jika kenaikan kasus dimungkinkan tak setinggi saat varian Delta merebak.
Karena capaian vaksinasi Covid-19 saat ini cukup tinggi.
"Kemungkinan tidak separah saat varian Delta. Karena sudah banyak yang divaksin," katanya, Rabu (22/12/2021).
Baca: Moderna Klaim Booster Vaksinasinya Bisa Atasi Omicron
Meski demikian pihaknya mengimbau kepada masyarakat Kudus untuk tetap berhati-hati dan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes).
Dia juga mengimbau agar tidak mengulang kesalahan seperti sebelumnya. Yakni dengan menganggap remeh Covid-19.
Dia berpendapat, masyarakat Kudus harus berkaca pada ledakan Covid-19, saat keterisian rumah sakit yang mencapai 100 persen.
Baca: Tiga Kasus Covid19-Omicron di Indonesia Imported Case
Untuk itu, menurutnya warga harus tetap mematuhi prokes. Utamanya memakai masker.
"Jangan sampai mengulang kesalahan di awal-awal pandemi Covid-19. Tetap hindari kerumunan, pakai handsanitizer, cuci tangan dan memakai masker.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha