Masih ada Stok 5.202 Ton Pupuk Subsidi di Kudus
Vega Ma'arijil Ula
Kamis, 23 Desember 2021 11:13:53
MURIANEWS, Kudus - Menjelang tutup tahun 2021 stok pupuk subsidi di Kabupaten Kudus terpantau aman. Bahkan serapan pupuk subsidi di Kota Kretek dianggap masih minim.
Saat ini masih ada sisa ribuan ton pupuk subsidi yang belum terserap oleh petani.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Perkebunan Dinas Pertaninan Kabupaten Kudus Dewi Masitoh mengatakan, sepanjang tahun 2021 Kabupaten Kudus dapat alokasi pupuk subsidi sebanyak sebanyak 22.857 ton.
Alokasi tersebut diperuntukan untuk lahan pertanian di Kota Kretek sekitar 20 ribu hektare.
"Realisasi serapan pupuk subsidi ke petani hingga akhir November 2021 sebanyak 17.655 ton. Sehingga masih ada sisa sekitar 5.202 ton," kata Dewi Masitoh, Kamis (23/12/2021).
Dengan besaran realisasi tersebut, Masitoh mengakui serapan pupuk subsidi di Kudus terbilang rendah. Hal itu dikarenakan ada beberapa wilayah di Kudus terendam banjir. Sehingga tidak bisa menanam hingga tiga musim tanam.
Baca: Kapal Kargo Muatan Pupuk Terbakar di Perairan CilacapMenurutnya, alokasi pupuk subsidi itu berdasarkan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK). Penyusunan kebutuhan pupuk subsidi dilakukan oleh kelompok-kelompok tani di Kudus dengan didampingi para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari Dinas Pertanian Kabupaten Kudus.
Dewi Masitoh mengatakan asumsi kebutuhan pupuk di Kudus dibuat tiga musim tanam. Yakni untuk komoditas padi, palawija dan lainnya."Namun pada 2021 ada beberapa lahan pertanian di Kudus mengalami kebanjiran. Contohnya di Kecamatan Jekulo dan Kaliwungu. Karena banjir, di kecamatan tersebut tidak bisa melaksanakan tiga musim tanam. Sehingga jatah pupuk subsidi tidak diambil," jelasnya.Pupuk subsidi tersebut di antaranya pupuk Urea, pupuk SP-36, ZA, pupuk NPK, pupuk organik granul dan pupuk organik cair. Dari beragam jenis pupuk subsidi tersebut yang paling banyak alokasi dan sisanya adalah pupuk urea yakni masih ada sisa sekitar 3.617 ton."Sedangkan untuk SP-36 sisa sekitar 70 ton, ZA sisa 461 ton, NPK sisa 525 ton, organik granul ada sisa 233 ton dan organik cair sisa 290 ton," terangnya.
Baca: Penyaluran BLT Buruh Rokok Pemkab Kudus Capai 80 PersenDia menambahkan, pupuk subsidi yang tak terserap petani nantinya akan dijadikan alokasi stok awal di tahun 2022. Sebab pihaknya tidak bisa memaksa pupuk subsidi tersebut harus habis tahun ini."Kami tidak bisa memaksa harus habis tahun ini. Kami juga harus melihat kebutuhan di lapangan. Jika nanti pupuk subsidi ada sisa maka sisanya akan dijadikan alokasi stok awal di tahun 2022," imbuhnya.Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_207366" align="alignleft" width="2560"]

Tumpukan pupuk di salah satu KPL di Kudus. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus - Menjelang tutup tahun 2021 stok pupuk subsidi di Kabupaten Kudus terpantau aman. Bahkan serapan pupuk subsidi di Kota Kretek dianggap masih minim.
Saat ini masih ada sisa ribuan ton pupuk subsidi yang belum terserap oleh petani.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Perkebunan Dinas Pertaninan Kabupaten Kudus Dewi Masitoh mengatakan, sepanjang tahun 2021 Kabupaten Kudus dapat alokasi pupuk subsidi sebanyak sebanyak 22.857 ton.
Alokasi tersebut diperuntukan untuk lahan pertanian di Kota Kretek sekitar 20 ribu hektare.
"Realisasi serapan pupuk subsidi ke petani hingga akhir November 2021 sebanyak 17.655 ton. Sehingga masih ada sisa sekitar 5.202 ton," kata Dewi Masitoh, Kamis (23/12/2021).
Dengan besaran realisasi tersebut, Masitoh mengakui serapan pupuk subsidi di Kudus terbilang rendah. Hal itu dikarenakan ada beberapa wilayah di Kudus terendam banjir. Sehingga tidak bisa menanam hingga tiga musim tanam.
Baca: Kapal Kargo Muatan Pupuk Terbakar di Perairan Cilacap
Menurutnya, alokasi pupuk subsidi itu berdasarkan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK). Penyusunan kebutuhan pupuk subsidi dilakukan oleh kelompok-kelompok tani di Kudus dengan didampingi para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari Dinas Pertanian Kabupaten Kudus.
Dewi Masitoh mengatakan asumsi kebutuhan pupuk di Kudus dibuat tiga musim tanam. Yakni untuk komoditas padi, palawija dan lainnya.
"Namun pada 2021 ada beberapa lahan pertanian di Kudus mengalami kebanjiran. Contohnya di Kecamatan Jekulo dan Kaliwungu. Karena banjir, di kecamatan tersebut tidak bisa melaksanakan tiga musim tanam. Sehingga jatah pupuk subsidi tidak diambil," jelasnya.
Pupuk subsidi tersebut di antaranya pupuk Urea, pupuk SP-36, ZA, pupuk NPK, pupuk organik granul dan pupuk organik cair. Dari beragam jenis pupuk subsidi tersebut yang paling banyak alokasi dan sisanya adalah pupuk urea yakni masih ada sisa sekitar 3.617 ton.
"Sedangkan untuk SP-36 sisa sekitar 70 ton, ZA sisa 461 ton, NPK sisa 525 ton, organik granul ada sisa 233 ton dan organik cair sisa 290 ton," terangnya.
Baca: Penyaluran BLT Buruh Rokok Pemkab Kudus Capai 80 Persen
Dia menambahkan, pupuk subsidi yang tak terserap petani nantinya akan dijadikan alokasi stok awal di tahun 2022. Sebab pihaknya tidak bisa memaksa pupuk subsidi tersebut harus habis tahun ini.
"Kami tidak bisa memaksa harus habis tahun ini. Kami juga harus melihat kebutuhan di lapangan. Jika nanti pupuk subsidi ada sisa maka sisanya akan dijadikan alokasi stok awal di tahun 2022," imbuhnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha