PMI Kudus Sudah 16,9 Ribu Darah Selama 2021
Vega Ma'arijil Ula
Senin, 27 Desember 2021 16:32:05
MURIANEWS, Kudus - Permintaan darah yang diterima Palang Merah Indonesia (PMI) Kudus selama 2021 tercatat 16.944 kantong. Dari jumlah itu, golongan darah jenis B yang paling banyak.
Kepala Unit Donor Darah PMI Kudus, dokter Arief Adi Saputro tidak dapat menyebut secara pasti detail besaran permintaan golongan darah sepanjang 2021. Akan tetapi dia merincikan jika urutan permintaan golongan darah terbanyak pertama yakni golongan darah B.
Kemudian diikuti permintaan golongan darah O, golongan darah A, dan golongan darah AB. Dokter Arief Adi Saputro mengatakan, sejak awal 2021 hingga hari ini, Senin (27/12/2021) jumlah total permintaan darah ada 16.944 kantong.
"Faktornya ya karena memang populasi pemilik golongan darah B paling banyak di Kudus. Kalau paling sedikit golongan darah AB," katanya, Senin (27/12/2021).
Baca: Kudus Kirim Sampel WGS untuk Deteksi Omicron, Ini HasilnyaSoal permintaan donor darah terbanyak, dokter Arief Adi Saputro menyebut Rumah Sakit RSUD Kudus dan RS Mardirahayu Kudus. Faktornya karena rumah sakit tersebut sering menjadi rujukan bagi pasien.
"Karena pasiennya banyak. Kedua rumah sakit itu merupakan rujukan juga. Sehingga sering melayani masyarakat," terangnya.
"Karena pasiennya banyak. Kedua rumah sakit itu merupakan rujukan juga. Sehingga sering melayani masyarakat," terangnya.Soal kebutuhan donor darah pihaknya menyebut beragam. Mulai dari kecelakaan, persalinan, anemia, dan infeksi."Sejauh ini kami terus lakukan kegiatan jemput bola. Salah satunya lewat mobile unit. Harapan kami masyarakat ikut donor darah. Karena donor untuk kemanusiaan," ujarnya.Salah satunya yang digelar PMI
Kudus menggelar donor darah untuk memeringati Hari Relawan 26 Desember 2021, Senin (12/12/2021) di Kantor Unit Donor Darah, PMI Kudus."Target hari ini 150 kantong darah. Kami juga berikan 150 suvenir kaos. Misal nanti ada yang berkenan donor tanpa dapat suvenir kami persilahkan," terangnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_260842" align="alignleft" width="1280"]

Humas unit donor darah PMI Kabupaten Kudus Praptiningsih menunjukkan stok darah di kantor PMI Kudus. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus - Permintaan darah yang diterima Palang Merah Indonesia (PMI) Kudus selama 2021 tercatat 16.944 kantong. Dari jumlah itu, golongan darah jenis B yang paling banyak.
Kepala Unit Donor Darah PMI Kudus, dokter Arief Adi Saputro tidak dapat menyebut secara pasti detail besaran permintaan golongan darah sepanjang 2021. Akan tetapi dia merincikan jika urutan permintaan golongan darah terbanyak pertama yakni golongan darah B.
Kemudian diikuti permintaan golongan darah O, golongan darah A, dan golongan darah AB. Dokter Arief Adi Saputro mengatakan, sejak awal 2021 hingga hari ini, Senin (27/12/2021) jumlah total permintaan darah ada 16.944 kantong.
"Faktornya ya karena memang populasi pemilik golongan darah B paling banyak di Kudus. Kalau paling sedikit golongan darah AB," katanya, Senin (27/12/2021).
Baca: Kudus Kirim Sampel WGS untuk Deteksi Omicron, Ini Hasilnya
Soal permintaan donor darah terbanyak, dokter Arief Adi Saputro menyebut Rumah Sakit RSUD Kudus dan RS Mardirahayu Kudus. Faktornya karena rumah sakit tersebut sering menjadi rujukan bagi pasien.
"Karena pasiennya banyak. Kedua rumah sakit itu merupakan rujukan juga. Sehingga sering melayani masyarakat," terangnya.
Soal kebutuhan donor darah pihaknya menyebut beragam. Mulai dari kecelakaan, persalinan, anemia, dan infeksi.
"Sejauh ini kami terus lakukan kegiatan jemput bola. Salah satunya lewat mobile unit. Harapan kami masyarakat ikut donor darah. Karena donor untuk kemanusiaan," ujarnya.
Salah satunya yang digelar PMI
Kudus menggelar donor darah untuk memeringati Hari Relawan 26 Desember 2021, Senin (12/12/2021) di Kantor Unit Donor Darah, PMI Kudus.
"Target hari ini 150 kantong darah. Kami juga berikan 150 suvenir kaos. Misal nanti ada yang berkenan donor tanpa dapat suvenir kami persilahkan," terangnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha