Pria Bawa Samurai di Orkes Dangdut Disebut Bukan Warga Ternadi
Vega Ma'arijil Ula
Jumat, 7 Januari 2022 20:27:04
MURIANEWS, Kudus –
Pria bawa samurai di orkes dangdut di Desa Ternadi, Kecamatan Dawe,
Kudus Rabu (5/1/2022) malam diduga bukan warga desa tempat terselenggaranya acara. Itu diungkapkan Kapolsek Dawe, AKP Hadi Nur Cahyo.
Pihaknya sendiri sudah memberikan pembinaan terkait kegiatan orkes dangdut itu. Baik orang-orang yang terlibat keributan maupun penyelenggara acara. Namun, pria baju merah pembawa samurai belum diketahui keberadaannya.
“Yang membawa samurai belum kami ketahui. Kemungkinan warga di luar Desa Ternadi,” terangnya.
Pada video yang beredar ramai di grup Whatsapp tampak seorang pria dengan kaos merah membawa samurai. Namun, menurut AKP Hadi Nur Cahyo bukan pria berkaos merah yang membawa samurai.
Baca juga: Viral Penonton Orkes Bawa Samurai, Polisi Akui Kecolongan“Pria yang berbaju merah itu dia panitia orkes yang mengamankan samurai. Dia mau mengejar si pembawa samurai yang sebenarnya,” ungkapnya.
Hadi mengatakan tidak ada yang diamankan dalam keributan orkes dangdut di Desa Ternadi, Kecamatan Dawe, Kudus.
Hadi mengatakan tidak ada yang diamankan dalam keributan orkes dangdut di Desa Ternadi, Kecamatan Dawe, Kudus.“Terkait orkes dan ada yang membawa samurai itu tidak ada yang kami amankan. Mereka sudah kami panggil mulai dari pemuda yang terlibat keributan dan panitia penyelenggara," katanya, Jumat (7/1/2022).Menurutnya, mereka sudah menyatakan untuk tidak mengulangi perbuatannya. Pihak panitia penyelenggara juga sudah diberi pembinaan agar tidak menggelar konser mengingat pandemi Covid-19 belum usai.Sebelumnya diberitakan warga Kudus dihebohkan adanya video viral seorang pria membawa samurai di orkes dangdut yang terdapat kericuhan di sana. Polisi mengakui kecolongan adanya peristiwa itu.Kapolsek Dawe AKP Hadi Nur Cahyo membenarkan peristiwa itu. peristiwa tersebut terjadi di Desa Ternadi, Kecamatan Dawe, pada Rabu (5/1/2022) malam. Diketahui, orkes dangdut tersebut tidak berizin. Terlebih saat ini masih pandemi Covid-19. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_263052" align="alignleft" width="1024"]

Kolasi tangkap layar video viral pria bawa sasmurai di orkes dangdut di Kudus. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Kudus –
Pria bawa samurai di orkes dangdut di Desa Ternadi, Kecamatan Dawe,
Kudus Rabu (5/1/2022) malam diduga bukan warga desa tempat terselenggaranya acara. Itu diungkapkan Kapolsek Dawe, AKP Hadi Nur Cahyo.
Pihaknya sendiri sudah memberikan pembinaan terkait kegiatan orkes dangdut itu. Baik orang-orang yang terlibat keributan maupun penyelenggara acara. Namun, pria baju merah pembawa samurai belum diketahui keberadaannya.
“Yang membawa samurai belum kami ketahui. Kemungkinan warga di luar Desa Ternadi,” terangnya.
Pada video yang beredar ramai di grup Whatsapp tampak seorang pria dengan kaos merah membawa samurai. Namun, menurut AKP Hadi Nur Cahyo bukan pria berkaos merah yang membawa samurai.
Baca juga: Viral Penonton Orkes Bawa Samurai, Polisi Akui Kecolongan
“Pria yang berbaju merah itu dia panitia orkes yang mengamankan samurai. Dia mau mengejar si pembawa samurai yang sebenarnya,” ungkapnya.
Hadi mengatakan tidak ada yang diamankan dalam keributan orkes dangdut di Desa Ternadi, Kecamatan Dawe, Kudus.
“Terkait orkes dan ada yang membawa samurai itu tidak ada yang kami amankan. Mereka sudah kami panggil mulai dari pemuda yang terlibat keributan dan panitia penyelenggara," katanya, Jumat (7/1/2022).
Menurutnya, mereka sudah menyatakan untuk tidak mengulangi perbuatannya. Pihak panitia penyelenggara juga sudah diberi pembinaan agar tidak menggelar konser mengingat pandemi Covid-19 belum usai.
Sebelumnya diberitakan warga Kudus dihebohkan adanya video viral seorang pria membawa samurai di orkes dangdut yang terdapat kericuhan di sana. Polisi mengakui kecolongan adanya peristiwa itu.
Kapolsek Dawe AKP Hadi Nur Cahyo membenarkan peristiwa itu. peristiwa tersebut terjadi di Desa Ternadi, Kecamatan Dawe, pada Rabu (5/1/2022) malam. Diketahui, orkes dangdut tersebut tidak berizin. Terlebih saat ini masih pandemi Covid-19.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Zulkifli Fahmi