Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kudus Donny Wicaksana mengatakan fogging sudah tak lagi efektif untuk memberantas nyamuk demam berdarah.

Kepala Puskesmas Mejobo itu menyarankan masyarakat untuk melakukan beberapa cara lain yang lebih aman dan efektif guna mengusir si nyamuk demam berdarah itu.

Sebab, lanjut Dony, berdasarkan penelitian, pengasapan atau fogging sudah tidak efektif. Selain itu, efek dari fogging dapat menyebabkan kanker dan kemandulan bagi manusia.

Baca juga: Jangan Asal Fogging, IDI Kudus: Sudah Tak Efektif

Efek buruk itu karena kandungan logam berat yang dihasilkan dari fogging. Bagi lingkungan juga tidak bagus karena dapat menyebabkan tanah yang tidak subur. Bahkan menyebabkan tumbuhan atau buah-buahan terkontaminasi.

Daripada fogging, upaya mengurangi kasus demam berdarah dapat dilakukan dengan cara pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Yakni, mengubur, menutup, dan menguras.

“Kalau saya katakan hal yang baik untuk pencegahan DBD ya PSN. PSN plus kalau mau ditambah. Plusnya itu bisa menggunakan abate,” katanya, Kamis (10/2/2022).

Baca juga: Jangan Sembarangan Fogging DBD, Ini Waktu Pelaksanaan yang TepatSelain menggunakan abate, upaya pencegahan demam berdarah dapat dilakukan dengan cara menanam tanaman Lavender. Sebab, nyamuk tidak menyukai tanaman ini.“Bisa juga dilakukan dengan cara memelihara ikan pemakan jentik nyamuk di bak mandi atau di sekitar rumah yang berpotensi banyak nyamuk,” sambungnya.Menurutnya, mencegah demam berdarah merupakan tugas bersama. Dimulai dari lingkungan terkecil seperti rumah, RT, desa, dan instansi terkait.“Mari dorong pelaksanaan PSN bersama-sama. Sehingga tidak melulu harus fogging yang keefektifannya tidak bagus,” imbuhnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler