sudah tidak memiliki stok plasma konvalesen. Bahkan kondisi kekosongan stok itu sudah sejak enam bulan yang lalu.
Humas unit donor darah PMI Kabupaten Kudus Praptiningsih mengatakan nihilnya stok itu karena pihaknya sudah tak lagi mendapatkan permintaan plasma konvalesen. Pendonornya pun juga sudah jarang.
“Kami dulu punya beberapa stok. Kami mengambil donornya secara konvensional tidak menggunakan alat Apheresis. Tapi sekarang sudah tidak punya stok plasma konvalesennya lagi,” katanya, Senin (14/2/2022).
Menurutnya, pada Juni lalu memang banyak permintaan. Namun, seiring berjalannya waktu permintaan plasma konvalesen sudah tidak ada lagi.
“Kalau tidak ada permintaan plasma konvalesen ya kami tidak dapat mengambil donor juga kan. Karena plasma konvalesen itu kan harus diambil dari orang yang pernah terpapar Covid-19,” ungkapnya.
“Kalau tidak ada permintaan plasma konvalesen ya kami tidak dapat mengambil donor juga kan. Karena plasma konvalesen itu kan harus diambil dari orang yang pernah terpapar Covid-19,” ungkapnya.Meski stok plasma konvalesen sudah tidak ada, menurut Praptiningsih tidak menjadi masalah. Karena kasus Covid-19 sudah tidak separah dahulu.“Menurut saya tidak masalah karena saat ini sudah tidak separah dulu,” pungkasnya.Diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) tak lagi merekomendasikan plasma konvalesen bagi pasien Covid19 ringan. WHO menilai terapi itu tidak efektif pada pasien Covid19 tak parah. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_272287" align="alignleft" width="1280"]

Kantor PMI Kudus. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus - Palang Merah Indonesia (PMI)
Kudus sudah tidak memiliki stok plasma konvalesen. Bahkan kondisi kekosongan stok itu sudah sejak enam bulan yang lalu.
Humas unit donor darah PMI Kabupaten Kudus Praptiningsih mengatakan nihilnya stok itu karena pihaknya sudah tak lagi mendapatkan permintaan plasma konvalesen. Pendonornya pun juga sudah jarang.
“Kami dulu punya beberapa stok. Kami mengambil donornya secara konvensional tidak menggunakan alat Apheresis. Tapi sekarang sudah tidak punya stok plasma konvalesennya lagi,” katanya, Senin (14/2/2022).
Baca juga: Catat! Plasma Konvalesen dan 4 Obat Ini Tak Bisa Lagi Dijadikan Obat Pasien Covid-19
Menurutnya, pada Juni lalu memang banyak permintaan. Namun, seiring berjalannya waktu permintaan plasma konvalesen sudah tidak ada lagi.
“Kalau tidak ada permintaan plasma konvalesen ya kami tidak dapat mengambil donor juga kan. Karena plasma konvalesen itu kan harus diambil dari orang yang pernah terpapar Covid-19,” ungkapnya.
Meski stok plasma konvalesen sudah tidak ada, menurut Praptiningsih tidak menjadi masalah. Karena kasus Covid-19 sudah tidak separah dahulu.
“Menurut saya tidak masalah karena saat ini sudah tidak separah dulu,” pungkasnya.
Diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) tak lagi merekomendasikan plasma konvalesen bagi pasien Covid19 ringan. WHO menilai terapi itu tidak efektif pada pasien Covid19 tak parah.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Zulkifli Fahmi