Pedagang Gorengan di Kudus Pusing Cari Minyak Goreng
Vega Ma'arijil Ula
Rabu, 16 Februari 2022 16:48:29
MURIANEWS, Kudus – Kelangkaan minyak goreng di Kabupaten Kudus membuat para pedagang gorengan pusing. Bahkan mereka harus keliling ke sejumlah toko baru mendapatkan minyak goreng.
Salah satunya Sa’ban. Pedagang kentang goreng dan cimol yang mangkal di kawasan Demaa’an, Kecamatan Kota, Kudus.
Ia mengaku harus keliling ke tujuh toko untuk berburu minyak goreng. Dari hasil memutar di tujuh tempat itu dia hanya mendapatkan minyak goreng dua bungkus minyak goreng ukuran dua liter.
Per bungkus ukuran dua liter itu ia tebus dengan harga Rp 42 ribu.
"Saya sudah mencari di tujuh tempat. Tetapi sulit, saya mencari di Indomaret, pasar, warung, semuanya kosong. Saya baru dapatnya di warung sekitar Menara Kudus," katanya, Rabu (16/2/2022).
Menurutnya, harga tersebut tergolong tinggi. Biasanya dia membeli minyak goreng seharga Rp 26 ribu hingga Rp 28 ribu per dua liter.
"Sudah mengalami kelangkaan minyak sejak seminggu yang lalu," sambungnya.
Baca: Minyak Goreng Langka di Pasar Tradisional KudusJika kondisi ini berlarut-larut, maka ia terancam tak bisa jualan. Ia pun terpaksa pulang ke kampung halamannya di Pekalongan.
"Kalau tidak ada minyak goreng ya terpaksa tidak jualan. Yang pasti perekonomian saya ya terdampak," katanya.Ia sempat berpikir untuk beralih ke minyak curah. Namun menurutnya, justru akan membutuhkan minyak yang lebih banyak."Saya menggoreng kentang dengan minyak satu wajan segini itu paling menggunakan satu liter minyak kemasan. Kalau saya pakai minyak curah habisnya bisa 1,5 liter," ungkapnya.
Baca: Awas! Minyak Goreng Palsu Beredar di KudusDia mengatakan, dalam sehari Sa'ban membutuhkan dua liter minyak goreng untuk berjualan. Dia berharap agar minyak goreng stoknya kembali tersedia.Diberitakan sebelumnya, minyak goreng di Pasar Bitingan Kudus juga mengalami kelangkaan.Jikapun ada stoknya tidak banyak, dan harganya mencapai Rp 21 ribu untuk ukuran satu liter dan Rp 41 ribu hingga Rp 42 ribu untuk ukuran dua liter. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_272721" align="alignleft" width="1280"]

Pedagang kentang goreng dan cimol di Kudus, Sa'ban melayani pembeli, Rabu (16/2/2022). (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Kelangkaan minyak goreng di Kabupaten Kudus membuat para pedagang gorengan pusing. Bahkan mereka harus keliling ke sejumlah toko baru mendapatkan minyak goreng.
Salah satunya Sa’ban. Pedagang kentang goreng dan cimol yang mangkal di kawasan Demaa’an, Kecamatan Kota, Kudus.
Ia mengaku harus keliling ke tujuh toko untuk berburu minyak goreng. Dari hasil memutar di tujuh tempat itu dia hanya mendapatkan minyak goreng dua bungkus minyak goreng ukuran dua liter.
Per bungkus ukuran dua liter itu ia tebus dengan harga Rp 42 ribu.
"Saya sudah mencari di tujuh tempat. Tetapi sulit, saya mencari di Indomaret, pasar, warung, semuanya kosong. Saya baru dapatnya di warung sekitar Menara Kudus," katanya, Rabu (16/2/2022).
Menurutnya, harga tersebut tergolong tinggi. Biasanya dia membeli minyak goreng seharga Rp 26 ribu hingga Rp 28 ribu per dua liter.
"Sudah mengalami kelangkaan minyak sejak seminggu yang lalu," sambungnya.
Baca: Minyak Goreng Langka di Pasar Tradisional Kudus
Jika kondisi ini berlarut-larut, maka ia terancam tak bisa jualan. Ia pun terpaksa pulang ke kampung halamannya di Pekalongan.
"Kalau tidak ada minyak goreng ya terpaksa tidak jualan. Yang pasti perekonomian saya ya terdampak," katanya.
Ia sempat berpikir untuk beralih ke minyak curah. Namun menurutnya, justru akan membutuhkan minyak yang lebih banyak.
"Saya menggoreng kentang dengan minyak satu wajan segini itu paling menggunakan satu liter minyak kemasan. Kalau saya pakai minyak curah habisnya bisa 1,5 liter," ungkapnya.
Baca: Awas! Minyak Goreng Palsu Beredar di Kudus
Dia mengatakan, dalam sehari Sa'ban membutuhkan dua liter minyak goreng untuk berjualan. Dia berharap agar minyak goreng stoknya kembali tersedia.
Diberitakan sebelumnya, minyak goreng di Pasar Bitingan Kudus juga mengalami kelangkaan.
Jikapun ada stoknya tidak banyak, dan harganya mencapai Rp 21 ribu untuk ukuran satu liter dan Rp 41 ribu hingga Rp 42 ribu untuk ukuran dua liter.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha