Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Sejumlah pedagang di Pasar Bitingan Kudus mengaku dimintai syarat khusus oleh salah satu distributor agar bisa disuplai minyak goreng. Padahal saat ini minyak goreng tengah langka di pasaran.

Syarat tersebut yakni pedagang harus membeli sabun dan tepung beras terlebih dahulu, sebelum disetori minyak goreng satu dus minyak goreng.

Beni Irianto, salah satu pedagang Pasar Bitingan Kudus, mengatakan syarat tersebut diberlakukan sejak Kamis (17/2/2022).

Menurut dia, salah satu distributor memberikan syarat untuk pembelian satu kardus minyak goreng yang berisi 12 pcs minyak goreng kemasan ukuran satu liter, harus juga membeli tiga lusin sabun dan satu karton tepung.

"Minyak gorengnya totalnya Rp 468 ribu. Berarti satu pcs nya seharga Rp 13 ribu. Harus beli sabun tiga lusin dan tepung beras satu karton," katanya, Jumat (18/2/2022).

Dia menjelaskan, harga sabun tiga lusin itu Rp 100.800. Artinya, satu pcs sabunnya diberi harga Rp 2.800.

Kemudian untuk tepung beras satu kartonnya Rp 105 ribu. Satu karton tepung beras itu berisi 10 kilogram.

"Isinya 20 pcs. Masing-masing pcs nya 1/2 kilogram. Harga 1/2 Kilogramnya Rp 3 ribu," ujar Beni.

Baca: 47 Ribu Liter Minyak Goreng Disebar ke Pasar di Kudus, Ini Jadwalnya
Baca: 47 Ribu Liter Minyak Goreng Disebar ke Pasar di Kudus, Ini JadwalnyaAlhasil dia mau tidak mau harus menjual minyak goreng dengan sistem paket, yakni minyak dan sabun satu pcs seharga Rp 18.000. Rinciannya minyak goreng Rp 13 ribu dan sabunnya Rp 2.800."Tepung berasnya akhirnya saya jual terpisah. Rp 12 ribu per kilogramnya," ungkapnya.Berbeda dengan Beni, pedagang minyak goreng lainnya, Abdul Aziz mengatakan pihaknya tidak pernah diminta untuk membeli sabun dan tepung beras. Namun, per hari ini dia belum mendapatkan stok minyak goreng.Baca: Minyak Goreng Langka di Pasar Tradisional KudusSementara itu, Kabid Fasilitasi Perdagangan Dinas Perdagangan Kudus, Imam Prayitno mengatakan tidak mempermasalahkan hal itu. Menurutnya, hal tersebut bagian dari strategi berdagang."Itu strategi mereka, jadi ya tidak masalah. Silahkan saja," jelas Imam, Jumat (18/2/2022). Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler