Kedelai Mahal, Pembuat Tahu di Kudus Terpaksa Naikkan Harga Jual
Vega Ma'arijil Ula
Senin, 21 Februari 2022 15:08:23
MURIANEWS, Kudus - Harga kedelai di Kabupaten Kudus saat ini menyentuh Rp 11.200 per kilogram. Kondisi ini membuat para produsen tahu dan tempe kelimpungan untuk produksi.
Para produsen tahu di Kudus pun terpaksa menaikkan harga jual agar tidak merugi. Risikonya, pembeli pun akan berkurang.
Oleh karenanya mereka juga mengurangi kapasitas produksinya, menyesuaikan pesanan.
Ketua Paguyuban produsen tahu di Desa Karangbener, Bae, Kudus, Bambang Sutrisno mengatakan saat ini harga kedelai menyentuh Rp 11.200. Padahal, menurutnya, harga kedelai normal berkisar Rp 8.500 sampai Rp 8.700.
"Malah saya mendapatkan info ada yang jualan sampai Rp 12 ribu," katanya, Senin (21/2/2022).
Bambang mengatakan saat harga kedelai masih normal di harga Rp 8.700, harga tahu di tempatnya Rp 80 ribu per tiga papan. Harga satu papannya Rp 27 ribu.
"Saat harganya masih normal Rp 80 ribu, saya bisa 55 kali masak (produksi tahu, red). Dari 55 kali masak itu jadi 110 ember atau 330 papan," katanya, Senin (21/2/2022).
Baca: Produsen Tahu di Kudus Tetap Produksi: Kalau Mogok Malah RugiNamun, saat harga kedelai naik seperti saat ini harga tahu di tempatnya pun dinaikkan menjadi Rp 90 ribu per tiga papan. Harga satu papannya Rp 30 ribu.
"Kalau seperti sekarang ini ya saya hanya 40 kali masak. Jumlahnya 80 ember atau 240 papan," terangnya.
Lebih lanjut, Bambang mengatakan produksi di tempatnya turun 10 persen.Selain disebabkan oleh mahalnya harga kedelai, sulitnya mendapatkan minyak goreng juga membuat harga tahu mengalami kenaikan."Kami kasihan dengan konsumen juga kalau harganya tinggi seperti ini," terangnya.
Baca: Kedelai Mahal, Produsen Tahu-Tempe Jepara MenjeritKenaikan harga tahu juga disampaikan ketua paguyuban produsen tahu di Desa Ploso, Kiswanto. Menurutnya, saat harga tahu masih normal, di tempatnya harga tahu per papannya Rp 29 ribu."Sekarang Rp 31 ribu per papannya. Harga tahu mulai segini sejak Sabtu dan Minggu kemarin itu. Kalau di tempat saya mulai naik Rp 31 ribu," terangnya.Hal ini berdampak bagi penjualannya. Saat harga tahu masih normal, dia mampu menjual hingga 4 kuintal. Setelah harga tahu naik seperti sekarang ini dia hanya mampu maksimal 3 kuintal saja."Harapan kami pemerintah bisa mensubsidi supaya tidak memberatkan rakyat kecil," harapnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_273739" align="alignleft" width="1280"]

Pekerja tengah memproses kedelai untuk diproduksi menjadi tahu di Kudus. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus - Harga kedelai di Kabupaten Kudus saat ini menyentuh Rp 11.200 per kilogram. Kondisi ini membuat para produsen tahu dan tempe kelimpungan untuk produksi.
Para produsen tahu di Kudus pun terpaksa menaikkan harga jual agar tidak merugi. Risikonya, pembeli pun akan berkurang.
Oleh karenanya mereka juga mengurangi kapasitas produksinya, menyesuaikan pesanan.
Ketua Paguyuban produsen tahu di Desa Karangbener, Bae, Kudus, Bambang Sutrisno mengatakan saat ini harga kedelai menyentuh Rp 11.200. Padahal, menurutnya, harga kedelai normal berkisar Rp 8.500 sampai Rp 8.700.
"Malah saya mendapatkan info ada yang jualan sampai Rp 12 ribu," katanya, Senin (21/2/2022).
Bambang mengatakan saat harga kedelai masih normal di harga Rp 8.700, harga tahu di tempatnya Rp 80 ribu per tiga papan. Harga satu papannya Rp 27 ribu.
"Saat harganya masih normal Rp 80 ribu, saya bisa 55 kali masak (produksi tahu, red). Dari 55 kali masak itu jadi 110 ember atau 330 papan," katanya, Senin (21/2/2022).
Baca: Produsen Tahu di Kudus Tetap Produksi: Kalau Mogok Malah Rugi
Namun, saat harga kedelai naik seperti saat ini harga tahu di tempatnya pun dinaikkan menjadi Rp 90 ribu per tiga papan. Harga satu papannya Rp 30 ribu.
"Kalau seperti sekarang ini ya saya hanya 40 kali masak. Jumlahnya 80 ember atau 240 papan," terangnya.
Lebih lanjut, Bambang mengatakan produksi di tempatnya turun 10 persen.
Selain disebabkan oleh mahalnya harga kedelai, sulitnya mendapatkan minyak goreng juga membuat harga tahu mengalami kenaikan.
"Kami kasihan dengan konsumen juga kalau harganya tinggi seperti ini," terangnya.
Baca: Kedelai Mahal, Produsen Tahu-Tempe Jepara Menjerit
Kenaikan harga tahu juga disampaikan ketua paguyuban produsen tahu di Desa Ploso, Kiswanto. Menurutnya, saat harga tahu masih normal, di tempatnya harga tahu per papannya Rp 29 ribu.
"Sekarang Rp 31 ribu per papannya. Harga tahu mulai segini sejak Sabtu dan Minggu kemarin itu. Kalau di tempat saya mulai naik Rp 31 ribu," terangnya.
Hal ini berdampak bagi penjualannya. Saat harga tahu masih normal, dia mampu menjual hingga 4 kuintal. Setelah harga tahu naik seperti sekarang ini dia hanya mampu maksimal 3 kuintal saja.
"Harapan kami pemerintah bisa mensubsidi supaya tidak memberatkan rakyat kecil," harapnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha