Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Kudus - Harga kedelai saat ini menyentuh Rp 11.200 per kilogram. Harga tersebut diprediksi dapat merangkak naik lagi menjadi Rp 12 ribu.

Ketua Paguyuban produsen tahu Desa Karangbener, Bae, Kabupaten Kudus, Bambang Sutrisno mengatakan, kenaikan harga kedelai masih memungkinkan merangkak naik.

"Harga kedelai Rp 11 ribu seperti sekarang ini merupakan yang tertinggi sejak saya menjadi produsen tahu di 2015. Saya mengalami yang sudah-sudah itu selalu di bawah Rp 10 ribu," katanya, Selasa (22/2/2022).

Dia mendapatkan informasi dari koperasi produsen tahu di Kudus jika harga kedelai bisa merangkak ke Rp 12 ribu. Pertimbangan lainnya karena harga kedelai di Indonesia bergantung pada impor.

"Kami ini kan masih bergantung dengan impor. Bisa juga penyebabnya karena itu. Tetapi yang saya tidak tahu apakah stok di sana tipis atau permintaan dari negara-negara yang order semakin banyak juga bisa," ujarnya.

Baca: Produsen Tahu di Kudus Tetap Produksi: Kalau Mogok Malah Rugi

Bambang mengatakan pihaknya tetap menjaga kualitas tahu yang diproduksi olehnya. Dia tidak mau mengurangi kualitas tahu buatannya.

"Kualitas dan takaran untuk membuat tahunya tetap sama. Kalau kami kurangi takutnya malah hasilnya tidak maksimal. Saya juga tidak mengubah ukuran tahu," jelas dia.

Saat ini dia memiliki 15 karyawan. Dia sudah memiliki agen sendiri. Pelanggannya saat ini berasal dari wilayah eks-Karesidenan Pati."Harapannya ada solusi dari pemerintah. Selama ini Indonesia bergantung pada impor kedelai. Kalau bisa ada solusi menggalakkan petani untuk menanam kedelai lokal," imbuhnya.Baca: 2 Tersangka Kasus Minyak Goreng Palsu di Kudus Terancam 5 Tahun PenjaraKetua paguyuban produsen tahu di Desa Ploso, Kiswanto. Menurutnya, harga kedelai yang mencapai Rp 11 ribu tergolong mahal.Dia mengatakan, harga tertinggi kedelai yang pernah dialaminya hanya sekitar Rp 8 ribu sampai Rp 8.500. Dia berharap agar harga kedelai turun di bawah Rp 10 ribu."Semoga bisa turun di harga Rp 10 ribu. Supaya perajin tahu tidak kesusahan," imbuhnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler