Harga kedelai yang terus melonjak membuat pemerintah menyiapkan skema subsidi kedelai untuk para produsen tahu tempe. Di Kabupaten Kudus harga kedelai sudah menembus Rp 11.200 per kilogram.
Pemerintah pusat saat ini tengah menggodok skema bantuan subsidi kedelai itu di lintas sektor kementerian. Di antaranya, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, serta Badan Pangan Nasional.
"(Bantuannya) bisa jadi subsidi atau penggantian selisih harga. Ini masalah terminologi dan pemilihan diksi kata," kata Saifulloh dikutip dari
, Kamis (24/2/2022).
Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Muhammad Arif Sambodo mengatakan penyebab mahalnya harga kedelai lantaran 80 sampai 90 persen negara Indonesia masih impor.
Dia mengungkapkan memang ada penurunan produksi di Amerika dan Brazil.
"Permasalahannya karena Indonesia kan soal kedelai masih impor ya. Persentasenya 80 sampai 90 persen," katanya saat dihubungi, Kamis (24/2/2022).
Muhammad Arif Sambodo menyampaikan, menurut dia pemerintah pusat sedang menyiapkan skenario subsidi. Menurutnya, subsidi merupakan jalan agar masyarakat dapat menjangkau kedelai."Pemerintah pusat sedang melakukan skenario seperti pemberian subsidi. Karena kalau pemerintah tidak ikut mencari solusi perajin tahu tempe dan warga akan kesulitan. Tetapi untuk mekanismenya masih dirancang entah seperti apa nanti bentuknya," terangnya.
Selain subsidi, dia mengatakan penataan swasembada kedelai dari sektor hulu harus dilakukan. Dia berpendapat agar tanaman kedelai di Kudus diperluas."Harapannya pemerintah pusat segera melakukan subsidi kedelai. Supaya harganya dapat dijangku masyarakat," harapnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_273771" align="alignleft" width="1280"]

Pekerja tengah mengolah kedelai untuk diproduksi menjadi tahu di Kudus. (MURIANEWS/Vega Ma’arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus - Harga kedelai yang terus melonjak membuat pemerintah menyiapkan skema subsidi kedelai untuk para produsen tahu tempe. Di Kabupaten Kudus harga kedelai sudah menembus Rp 11.200 per kilogram.
Pemerintah pusat saat ini tengah menggodok skema bantuan subsidi kedelai itu di lintas sektor kementerian. Di antaranya, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, serta Badan Pangan Nasional.
"(Bantuannya) bisa jadi subsidi atau penggantian selisih harga. Ini masalah terminologi dan pemilihan diksi kata," kata Saifulloh dikutip dari
Republika.co.id, Kamis (24/2/2022).
Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Muhammad Arif Sambodo mengatakan penyebab mahalnya harga kedelai lantaran 80 sampai 90 persen negara Indonesia masih impor.
Dia mengungkapkan memang ada penurunan produksi di Amerika dan Brazil.
"Permasalahannya karena Indonesia kan soal kedelai masih impor ya. Persentasenya 80 sampai 90 persen," katanya saat dihubungi, Kamis (24/2/2022).
Baca: Harga Kedelai di Kudus Ditaksir Bisa Tembus Rp 12 Ribu
Muhammad Arif Sambodo menyampaikan, menurut dia pemerintah pusat sedang menyiapkan skenario subsidi. Menurutnya, subsidi merupakan jalan agar masyarakat dapat menjangkau kedelai.
"Pemerintah pusat sedang melakukan skenario seperti pemberian subsidi. Karena kalau pemerintah tidak ikut mencari solusi perajin tahu tempe dan warga akan kesulitan. Tetapi untuk mekanismenya masih dirancang entah seperti apa nanti bentuknya," terangnya.
Baca: Pakai Bahan Baku Lokal, Pengusaha Tempe di Grobogan Ini Tak Terdampak Kedelai Mahal
Selain subsidi, dia mengatakan penataan swasembada kedelai dari sektor hulu harus dilakukan. Dia berpendapat agar tanaman kedelai di Kudus diperluas.
"Harapannya pemerintah pusat segera melakukan subsidi kedelai. Supaya harganya dapat dijangku masyarakat," harapnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha