Para dokter maupun analis kesehatan dari puskesmas dan rumah sakit di Kudus, Rabu (9/3/2022) berkumpul di @home Kudus. Mereka membahas penanganan kasus demam berdarah dengue (DBD).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus Darsono mengatakan kegiatan tersebut menggandeng 19 puskesmas di Kudus beserta 10 rumah sakit di Kota Kretek.
Diketahui, pada Januari 2022 terdapat 79 kasus demam berdarah. Satu kasus di antaranya meninggal. Kemudian di Februari terdapat 45 kasus demam berdarah di
. Dua kasus di antaranya meninggal.
"Kami mengundang para dokter, analis kesehatan di puskesmas dan rumah sakit untuk mengajak mereka mengambil langkah cepat penanganan penyakit demam berdarah, agar kasus DBD ini semakin menurun," kata Darsono, Rabu (9/3/2022).
dengan tepat. Peruntukannya bagi warga yang memiliki gejala agar dapat langsung dites dan ditangani dengan cepat."Saat ini sudah ada deteksi dini seperti
yang bisa mengecek apakah karena demam berdarah atau penyakit demam biasa. Sehingga penangannya juga cepat," imbuhnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_277060" align="alignleft" width="1280"]

DKK Kudus menggelar kegiatan Update Tata Laksana Dengue bagi tenaga kesehatan di hotel @Hom Kudus, Rabu (9/3/2022). (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Para dokter maupun analis kesehatan dari puskesmas dan rumah sakit di Kudus, Rabu (9/3/2022) berkumpul di @home Kudus. Mereka membahas penanganan kasus demam berdarah dengue (DBD).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus Darsono mengatakan kegiatan tersebut menggandeng 19 puskesmas di Kudus beserta 10 rumah sakit di Kota Kretek.
Diketahui, pada Januari 2022 terdapat 79 kasus demam berdarah. Satu kasus di antaranya meninggal. Kemudian di Februari terdapat 45 kasus demam berdarah di
Kota Kretek. Dua kasus di antaranya meninggal.
"Kami mengundang para dokter, analis kesehatan di puskesmas dan rumah sakit untuk mengajak mereka mengambil langkah cepat penanganan penyakit demam berdarah, agar kasus DBD ini semakin menurun," kata Darsono, Rabu (9/3/2022).
Baca: DBD Bikin Tiga Anak di Kudus Kehilangan Nyawa di Awal 2022
Pihaknya juga memberikan pemahaman kepada tenaga kesehatan untuk memanfaatkan
rapid test dengue dengan tepat. Peruntukannya bagi warga yang memiliki gejala agar dapat langsung dites dan ditangani dengan cepat.
"Saat ini sudah ada deteksi dini seperti
rapid test dengue yang bisa mengecek apakah karena demam berdarah atau penyakit demam biasa. Sehingga penangannya juga cepat," imbuhnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha