Harga Minyak Goreng Rp 24 Ribu, Pedagang di Kudus Sambat
Vega Ma'arijil Ula
Kamis, 17 Maret 2022 15:39:12
MURIANEWS, Kudus – Sejumlah pedagang di Pasar Bitingan sambat dengan mahalnya harga
minyak goreng kemasan di pasaran. Akibatnya, para pedagang hanya melayani penjualan berdasarkan pesanan.
Beni Irianto, pedagang minyak goreng di Pasar Bitingan Kudus mengaku sistem pesan duluan tersebut terpaksa dilakukan lantaran harga minyak goreng di pasar Bitingan sudah tembus Rp 24 ribu per liter.
"Untuk saat ini saya hanya melayani yang nyari saja. Itupun saya tanya dulu mau tidak dengan harga Rp 24 ribu. Kalau mau saya ambilin ke pedagang di samping sini dan harganya sudah Rp 24 ribu. Jadi saya tidak mendapatkan untung," katanya, Kamis (17/3/2022).
Baca:
HET Dicabut, Distribusi Minyak Goreng ke Desa-Desa di Kudus Tetap LanjutIa menjelaskan, pedagang terpaksa menjual harga minyak goreng tersebut dengan harga Rp 24 lantaran di tingkat distributor harga sudah mencapai Rp 23 ribu.
"Makanya saya belum berani ambil. Untuk saat ini saya hanya melayani yang nyari saja. Bagi saya, itu terlalu mahal. Dan tidak tahu juga bakal laku atau tidak," terangnya.
Alasan lainnya, lanjutnya, karena masih ada beberapa pedagang dadakan yang memanfaatkan momen minyak goreng subsidi beberapa waktu lalu. Sehingga berani menjual dengan harga lebih murah.
Hal senada juga diungkapkan pedagang minyak goreng Pasar Bitingan Kudus, Suko Raharjo. Pihaknya juga merasa keberatan dengan harga minyak goreng Rp 24 ribu per liter. Sebab, dia kehilangan banyak pembeli.Baca:
Minyak Goreng Kembali Melimpah Saat HET Dicabut, Legislatir PPP Duga Sengaja Ditimbun"Saya sudah tahu info ini dari televisi (tentang pencabutan HET). Tapi, harga Rp 24 ribu ini merisaukan. Kasihan penjual dan pembeli," terangnya.Dia menambahkan, kenaikan harga tersebut berdampak pada omzet penjualan yang anjlok. Hari ini saja, ia hanya mampu menjual kurang dari satu karton."Biasanya siang seperti ini bisa jual lebih dari satu karton tapi ini tidak bisa. Kami mohon harganya bisa diturunkan," imbuhnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Supriyadi
[caption id="attachment_278574" align="alignleft" width="1280"]
Pedagang Pasar Bitingan Kudus melayani pembeli, Kamis (17/3/2022). (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Sejumlah pedagang di Pasar Bitingan sambat dengan mahalnya harga
minyak goreng kemasan di pasaran. Akibatnya, para pedagang hanya melayani penjualan berdasarkan pesanan.
Beni Irianto, pedagang minyak goreng di Pasar Bitingan Kudus mengaku sistem pesan duluan tersebut terpaksa dilakukan lantaran harga minyak goreng di pasar Bitingan sudah tembus Rp 24 ribu per liter.
"Untuk saat ini saya hanya melayani yang nyari saja. Itupun saya tanya dulu mau tidak dengan harga Rp 24 ribu. Kalau mau saya ambilin ke pedagang di samping sini dan harganya sudah Rp 24 ribu. Jadi saya tidak mendapatkan untung," katanya, Kamis (17/3/2022).
Baca:
HET Dicabut, Distribusi Minyak Goreng ke Desa-Desa di Kudus Tetap Lanjut
Ia menjelaskan, pedagang terpaksa menjual harga minyak goreng tersebut dengan harga Rp 24 lantaran di tingkat distributor harga sudah mencapai Rp 23 ribu.
"Makanya saya belum berani ambil. Untuk saat ini saya hanya melayani yang nyari saja. Bagi saya, itu terlalu mahal. Dan tidak tahu juga bakal laku atau tidak," terangnya.
Alasan lainnya, lanjutnya, karena masih ada beberapa pedagang dadakan yang memanfaatkan momen minyak goreng subsidi beberapa waktu lalu. Sehingga berani menjual dengan harga lebih murah.
Hal senada juga diungkapkan pedagang minyak goreng Pasar Bitingan Kudus, Suko Raharjo. Pihaknya juga merasa keberatan dengan harga minyak goreng Rp 24 ribu per liter. Sebab, dia kehilangan banyak pembeli.
Baca:
Minyak Goreng Kembali Melimpah Saat HET Dicabut, Legislatir PPP Duga Sengaja Ditimbun
"Saya sudah tahu info ini dari televisi (tentang pencabutan HET). Tapi, harga Rp 24 ribu ini merisaukan. Kasihan penjual dan pembeli," terangnya.
Dia menambahkan, kenaikan harga tersebut berdampak pada omzet penjualan yang anjlok. Hari ini saja, ia hanya mampu menjual kurang dari satu karton.
"Biasanya siang seperti ini bisa jual lebih dari satu karton tapi ini tidak bisa. Kami mohon harganya bisa diturunkan," imbuhnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Supriyadi
