Puluhan penyandang tunanetra selama Ramadan tadarus dan belajar mengaji menggunkan Alquran braille, di Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Sensorik Netral Pendowo, Desa Mlati Lor, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus.
Pengamatan MURIANEWS, di aula Musala Qurrotul'Ain ada sekitar 21 penerima manfaat yang mengikuti tadarus Alquran braille, mereka tampak khusyuk.
Pekerja Sosial Muda di Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Sensorik Netral Pendowo, Izzah Purwaningsih mengatakan tadarus Alquran Braille rutin dilakukan di area panti. Tujuannya untuk meningkatkan pahala selama bulan Ramadan.
"Kami lakukan setiap hari. Untuk mengisi waktu juga selama bulan suci Ramadan," katanya, Kamis (7/4/2022).
Menurutnya, tingkat kesulitan yang dialami tiap-tiap tunanetra dalam membaca Alquran braille berbeda-beda. Hal ini bergantung seberapa lama mereka mengenal alfabet.
Menurutnya, tingkat kesulitan yang dialami tiap-tiap tunanetra dalam membaca Alquran braille berbeda-beda. Hal ini bergantung seberapa lama mereka mengenal alfabet."Kalau anak yang sudah mengenal alfabet, dia tidak kesulitan membaca Alquran Braille ini. Tetapi kalau anak itu menjadi tunanetra sejak bayi dan belum mengenal alfabet, mereka agak kesulitan membaca Alquran braille. Sehingga harus kami kenalkan dulu alfabet, mulai dari A hingga Z," sambungnya.Meski beberapa tunanetra ada yang mengalami kesulitan, menurut Izzah, mereka sangat antusias untuk mengaji Alquran braille.Oleh sebab itu, selama Ramadan kegiatan belajar mengajar porsinya lebih sedikit. "Kami perbanyak kegiatan religinya selama Ramadan ini," imbuhnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_283162" align="alignleft" width="1280"]

Para penyandang tunanetra mengaji Alquran braille di Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Sensorik Netral Pendowo Kudus. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus - Puluhan penyandang tunanetra selama Ramadan tadarus dan belajar mengaji menggunkan Alquran braille, di Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Sensorik Netral Pendowo, Desa Mlati Lor, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus.
Pengamatan MURIANEWS, di aula Musala Qurrotul'Ain ada sekitar 21 penerima manfaat yang mengikuti tadarus Alquran braille, mereka tampak khusyuk.
Pekerja Sosial Muda di Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Sensorik Netral Pendowo, Izzah Purwaningsih mengatakan tadarus Alquran Braille rutin dilakukan di area panti. Tujuannya untuk meningkatkan pahala selama bulan Ramadan.
"Kami lakukan setiap hari. Untuk mengisi waktu juga selama bulan suci Ramadan," katanya, Kamis (7/4/2022).
Baca: Nenek Surati, Tunanetra yang Tinggal Sebatang Kara di Gubuk Reyot Grobogan
Menurutnya, tingkat kesulitan yang dialami tiap-tiap tunanetra dalam membaca Alquran braille berbeda-beda. Hal ini bergantung seberapa lama mereka mengenal alfabet.
"Kalau anak yang sudah mengenal alfabet, dia tidak kesulitan membaca Alquran Braille ini. Tetapi kalau anak itu menjadi tunanetra sejak bayi dan belum mengenal alfabet, mereka agak kesulitan membaca Alquran braille. Sehingga harus kami kenalkan dulu alfabet, mulai dari A hingga Z," sambungnya.
Meski beberapa tunanetra ada yang mengalami kesulitan, menurut Izzah, mereka sangat antusias untuk mengaji Alquran braille.
Oleh sebab itu, selama Ramadan kegiatan belajar mengajar porsinya lebih sedikit. "Kami perbanyak kegiatan religinya selama Ramadan ini," imbuhnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha