Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Sejumlah penyandang tunanetra di Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Sensorik Netral Pendowo Kudus rutin tadarus Alquran braille selama Ramadan.

Mereka yang belum bisa mengaji atau membaca Alquran braille pun diajari. Lalu bagaimana cara membaca Alquran braille itu?

Muhammad Zurron, pembimbing baca tulis braille di Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Sensorik Netral Pendowo, Desa Mlati Lor, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus menjelaskan braille memiliki enam titik.

Dari tiap-tiap titik yang dibuat timbul permukaanya membentuk makna sebuah huruf yang berbeda-beda.

Menurutnya, penggunaannya antara alfabet latin dengan Arab sebenarnya tidak terlalu berbeda.

"Misal huruf ‘alif’ dengan ‘A’ latin itu titik braillenya sama. Huruf ‘Ba’ dengan ‘B’ itu titik braillenya juga sama. Begitu juga dengan huruf ‘ta’ dengan ‘T’ itu ya titik braillenya juga sama. Oleh karena itu kalau belum lancar membaca huruf latin, kalau belajar Alquran braille pasti sulit," katanya, Kamis (7/4/2022).

Baca: Tunanetra di Panti Pendowo Kudus Rutin Tadarus Alquran Braille

Zurron menambahkan, membaca Alquran braille tidaklah mudah. Anak harus memahami alfabet braille terlebih dahulu.

"Kesulitannya ketika anak belum bisa membaca alfabet braille. Mereka yang belum bisa alfabet braille dari A hingga Z, akan kesulitan membaca Alquran braille," terangnya.

Menurutnya, metode membaca Alquran bagi tunanetra tidak dapat disamakan dengan orang normal pada umumnya. Melainkan harus belajar secara bertahap.
Menurutnya, metode membaca Alquran bagi tunanetra tidak dapat disamakan dengan orang normal pada umumnya. Melainkan harus belajar secara bertahap."Harus step by step dan baris demi baris. Bisa diawali juga dengan mendengarkan Juz Ama atau menghafalkan dulu," ujarnya.Perihal durasi mengaji Alquran itu tidak dapat ditentukan. Hal ini bergantung pada kelancaran anak.Baca: Ciptakan Smart Braille untuk Tunanetra, Dua Mahasiswa UMK Raih Medali Emas di WICE 2020"Tergantung lancar atau tidaknya mereka saat mengaji. Mengaji ini penting karena sebagai sangu mereka di akhirat nanti," terang dia.Zurron menyampaikan, Alquran yang dipakai belajar oleh anak juga berbeda dengan Alquran pada umumnya. Sebab, satu Alquran hanya berisi satu juz."Kalau normalnya Alquran itu kan juz satu sampai 30 jadi satu. Kalau untuk kami tidak begitu, tetapi satu Alquran ini ya satu juz," imbuhnya.  Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler