Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus belum berencana menambah Mesin Tes Cepat Molekuler (TCM) di tahun ini. Hal ini karena ketersediaan empat mesin TCM dirasa masih cukup untuk memeriksa pasien TBC (Tuberkulosis) di Kabupaten Kudus.
Diketahui, alat TCM berfungsi untuk mengecek TBC. Alat ini mampu mengeluarkan hasil dalam waktu satu hingga dua jam saja.
Hasil pemeriksaan TBC menggunakan alat TCM relatif lebih cepat jika dibandingkan menggunakan mikroskop seperti yang digunakan beberapa tahun silam.
, Darsono mengatakan saat ini pihaknya sudah memiliki empat alat TCM. Keempat alat tersebut dioperasikan di RSUD Loekmono Hadi Kudus, Puskesmas Kaliwungu, Puskesmas Gribig, dan Puskesmas Jekulo.
"Ada empat alat dan sejauh ini kami belum perlu melakukan penambahan lagi," katanya, Sabtu (9/4/2022).
Menurut Darsono selain pertimbangan sudah cukup mengkover pasien TBC di Kudus, ada pertimbangan lainnya juga. Salah satunya operator TCM yang harus seorang Aparatur Sipil Negara (ASN)."Analisanya harus seorang ASN. Supaya ketika sudah diajari mengoperasikan, tidak resign atau keluar dari kerjaannya. Karena kalau operator alatnya resign, harus mencari penggantinya lagi. Hal ini juga menjadi pertimbangan kami," terangnya.Darsono juga mengajak masyarakat Kudus untuk mewaspadai gejala TBC. Seperti batuk yang tidak sembuh selama tiga bulan, berat badan menurun, dan nafsu makan menurun."Salah satu upaya pencegahan ya pemenuhan gizi harus terjamin," imbuhnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_209462" align="alignleft" width="1024"]

Tenaga kesehatan (nakes) mengoperasikan alat TCM pendeteksi TBC di Puskesmas Kaliwungu. (MURIANEWS/Dok. Puskesmas Kaliwungu)[/caption]
MURIANEWS, Kudus - Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus belum berencana menambah Mesin Tes Cepat Molekuler (TCM) di tahun ini. Hal ini karena ketersediaan empat mesin TCM dirasa masih cukup untuk memeriksa pasien TBC (Tuberkulosis) di Kabupaten Kudus.
Diketahui, alat TCM berfungsi untuk mengecek TBC. Alat ini mampu mengeluarkan hasil dalam waktu satu hingga dua jam saja.
Hasil pemeriksaan TBC menggunakan alat TCM relatif lebih cepat jika dibandingkan menggunakan mikroskop seperti yang digunakan beberapa tahun silam.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DKK
Kudus, Darsono mengatakan saat ini pihaknya sudah memiliki empat alat TCM. Keempat alat tersebut dioperasikan di RSUD Loekmono Hadi Kudus, Puskesmas Kaliwungu, Puskesmas Gribig, dan Puskesmas Jekulo.
"Ada empat alat dan sejauh ini kami belum perlu melakukan penambahan lagi," katanya, Sabtu (9/4/2022).
Baca: Hari Tuberkulosis Sedunia, Ketahui Enam Mitos Seputar TBC yang Ternyata Salah Besar
Menurut Darsono selain pertimbangan sudah cukup mengkover pasien TBC di Kudus, ada pertimbangan lainnya juga. Salah satunya operator TCM yang harus seorang Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Analisanya harus seorang ASN. Supaya ketika sudah diajari mengoperasikan, tidak resign atau keluar dari kerjaannya. Karena kalau operator alatnya resign, harus mencari penggantinya lagi. Hal ini juga menjadi pertimbangan kami," terangnya.
Darsono juga mengajak masyarakat Kudus untuk mewaspadai gejala TBC. Seperti batuk yang tidak sembuh selama tiga bulan, berat badan menurun, dan nafsu makan menurun.
"Salah satu upaya pencegahan ya pemenuhan gizi harus terjamin," imbuhnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha