Pengusaha Kerupuk Udang di Kudus Terpaksa Setop Produksi
Vega Ma'arijil Ula
Selasa, 12 April 2022 16:28:14
MURIANEWS, Kudus - Pengusaha kerupuk ebi atau kerupuk udang di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menjadi salah satu pihak yang terdampak kenaikan harga tepung tapioka. Mereka kini memilih berhenti beroperasi.
Salah satunya, Suhadi, pengusaha kerupuk di RT 04, RW 05 Desa Jati Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten
Kudus yang sudah sepekan tidak produksi kerupuk. Penyebabnya karena harga tepung tapioka saat ini merangkak naik.
Suhardi menyampaikan, saat ini harga tepung tapioka mencapai Rp 980 ribu per kuintal. Tiap hari ia membutuhkan 25 kg tapioka untuk produksi. Dan harus ditebus seharga Rp 240 ribu.
"Dulu Rp 180 ribu dapat 25 kilogram. Kenaikannya di atas Rp 50 ribu lebih. Pastinya sangat memberatkan. Apalagi minyak curah juga sedang naik," katanya, Selasa (12/4/2022).
Saat ini di tempat produksinya hanya ada 15 kilogram kerupuk ebi mentah, sisa dari produksinya beberapa pekan lalu.
"Sudah mandek sepekan, karena tepung tapiokanya kan naik. Untungnya jadi sedikit. Daya beli masyarakat juga rendah," ujarnya.
Baca: Tepung Tapioka di Kudus Mahal, Ukuran Kerupuk Menyusut
Padahal, saat masih aktif produksi, dia mampu membuat 6 kilogram kerupuk. Keuntungan yang didapatkan hingga 40 persen."Kalau terakhir sebelum off produksi itu keuntungan saya menurun sampai 20 persen hingga akhirnya awal puasa kemarin tidak lagi produksi," ungkapnya.Suhardi menyampaikan, sebelum berhenti produksi pihaknya sempat memperkecil ukuran kerupuk. Yakni dari adonan tepung 3 kilogram menghasilkan 17 bungkus kerupuk, ketika diperkecil menjadi 23 bungkus kerupuk.Dia baru berencana memproduksi kerupuk lagi setelah Lebaran Idulfitri. Namun, hal itu situasional bergantung dengan harga tepung dan permintaan dari pembeli."Harapannya harga tepung kembali normal. Sehingga pelaku industri kecil bisa bertahan hidup," imbuhnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_284285" align="alignleft" width="1280"]

Mesin penggiling adonan kerupuk milik Suhardi tidak lagi dioperasikan sepekan terakhir. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus - Pengusaha kerupuk ebi atau kerupuk udang di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menjadi salah satu pihak yang terdampak kenaikan harga tepung tapioka. Mereka kini memilih berhenti beroperasi.
Salah satunya, Suhadi, pengusaha kerupuk di RT 04, RW 05 Desa Jati Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten
Kudus yang sudah sepekan tidak produksi kerupuk. Penyebabnya karena harga tepung tapioka saat ini merangkak naik.
Suhardi menyampaikan, saat ini harga tepung tapioka mencapai Rp 980 ribu per kuintal. Tiap hari ia membutuhkan 25 kg tapioka untuk produksi. Dan harus ditebus seharga Rp 240 ribu.
"Dulu Rp 180 ribu dapat 25 kilogram. Kenaikannya di atas Rp 50 ribu lebih. Pastinya sangat memberatkan. Apalagi minyak curah juga sedang naik," katanya, Selasa (12/4/2022).
Saat ini di tempat produksinya hanya ada 15 kilogram kerupuk ebi mentah, sisa dari produksinya beberapa pekan lalu.
"Sudah mandek sepekan, karena tepung tapiokanya kan naik. Untungnya jadi sedikit. Daya beli masyarakat juga rendah," ujarnya.
Baca: Tepung Tapioka di Kudus Mahal, Ukuran Kerupuk Menyusut
Padahal, saat masih aktif produksi, dia mampu membuat 6 kilogram kerupuk. Keuntungan yang didapatkan hingga 40 persen.
"Kalau terakhir sebelum off produksi itu keuntungan saya menurun sampai 20 persen hingga akhirnya awal puasa kemarin tidak lagi produksi," ungkapnya.
Suhardi menyampaikan, sebelum berhenti produksi pihaknya sempat memperkecil ukuran kerupuk. Yakni dari adonan tepung 3 kilogram menghasilkan 17 bungkus kerupuk, ketika diperkecil menjadi 23 bungkus kerupuk.
Dia baru berencana memproduksi kerupuk lagi setelah Lebaran Idulfitri. Namun, hal itu situasional bergantung dengan harga tepung dan permintaan dari pembeli.
"Harapannya harga tepung kembali normal. Sehingga pelaku industri kecil bisa bertahan hidup," imbuhnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha