Jumat, 21 November 2025


MURIANEWS, Kudus - Perajin beduk asal Kabupaten Kudus, Sugiarto merasakan banjir orderan beduk di Ramadan tahun ini. Namun, usaha yang dirintisnya itu bukan ujuk-ujuk langsung mapan, ia pun sempat merasakan jatuh bangun untuk mengembangkan usaha ini.

Sugiarto menjelaskan, usaha membuat beduk itu dimulai pada tahun 2.000 silam. Saat itu dia meneruskan usaha keluarganya.

Diketahui, usaha pembuatan beduk itu merupakan usaha milik si mbah dari Sugiarto. Dia tidak ingat persis kapan usaha tersebut dibangun. Kemudian, usaha pembuatan beduk itu dilanjutkan oleh ayahnya.

"Kemudian pada tahun 2000 saya yang melanjutkan. Karena saudara saya belum ada yang mau melanjutkan usaha ini," katanya, Senin (18/4/2022).

Awal merintis sebagai generasi tiga teramat sulit baginya. Bahkan, saat itu usaha pembuatan beduk tersebut belum dapat diandalkan. Saat itu dia belum memiliki karyawan.

"Saya sampai nyambi kerja serabutan. Kadang jadi buruh, kadang jadi sopir pocokan juga," terangnya.

Sugiarto menyampaikan, usaha pembuatan beduknya saat itu juga belum produksi skala besar. Bahkan, dia hanya melayani by order. Jika tidak ada pesanan, dia tidak membuat beduk.

Baca: Ramadan Bikin Perajin Beduk di Kudus Tersenyum Bahagia

Belum adanya modal juga membuat istrinya harus mencari uang menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi. Tepatnya pada 2004 hingga 2006."Karena tidak ada modal, akhirnya saya dan istri berdiskusi. Akhirnya istri memutuskan untuk cari modal jadi TKI selama dua tahun," ujarnya.Setelah memiliki modal itulah, usahanya mulai membaik. Yakni pada 2007 silam. Di tahun itu dia mulai merekrut karyawan. Akan tetapi pesanan beduk belum begitu banyak."Bisa dikatakan benar-benar bagus orderannya ya mulai 2010. Orderan mulai banyak, mulai dari Jakarta, Surabaya, Kalimantan, dan Sumatera," ujar dia.Kini, usahanya terus berkembang. Permintaan beduk dan rebana yang dibuatnya diminati hingga ke beberapa daerah di Indonesia.Ke depannya dia akan terus melanjutkan usaha yang sudah dilakukan turun temurun oleh keluarganya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler