Sirine Banjir di Kesambi Kudus Bakal Ditambah
Vega Ma'arijil Ula
Sabtu, 14 Mei 2022 14:29:01
MURIANEWS, Kudus – Pemerintah Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kabupaten
Kudus, Jawa Tengah, berencana menambah dua sirine peringatan banjir di jembatan sungai desa setempat. Pasalnya, satu sirine yang saat ini saat ini terpasang di jembatan I Desa Kesambi belum bisa maksimal.
Sirine itu terhubung dengan alat
early warning system (EWS) yang ditempatkan di sungai. Jika debit air sungai meninggi, maka sirine akan berbunyi agar warga waspada banjir.
Kepala Desa Kesambi, Mokhamad Masri mengatakan satu unit sirine peringatan banjir sudah dipasang sejak Maret tahun ini.
Satu unit sirine penanda banjir itu harganya Rp 1 juta. Menurut dia sirine tersebut dibeli dengan iuran warga dan ditambah dengan uang dari pihak desa.
"Kemudian awal puasa kemarin itu kan ada banjir lagi. Jadi kami butuh dua unit lagi di jembatan tiga dan jembatan sembilan," katanya, Sabtu (14/5/2022).
Baca: Alat Deteksi Banjir di Kesambi Kudus Gantikan Kentongan dan KlaksonMenurut dia, satu unit sirine yang sudah terpasang di jembatan I itu suara sirine penandanya belum dapat menjangkau keseluruhan satu kampung. Oleh karena itu pihaknya berencana menambah dua unit lagi.
"Karena panjang jembatan Kesambi satu hingga jembatan ke sepuluh itu satu hingga 1,5 Kilometer," sambungnya.Pihaknya memilih jembatan satu dan jembatan sembilan agar suara sirine dari alat tersebut dapat didengar oleh beberapa warga sekitar. Sehingga warga dapat bersiap-siap jika air dari jembatan meluber."Sistem kerja sirine penanda banjir itu berbunyi ketika ada dorongan air. Sehingga warga bisa langsung waspada," ujarnya.
Baca: Warga Kudus Bikin Alat Deteksi Banjir dari Barang BekasDua unit sirine penanda banjir itu rencananya akan dipasang pada Oktober tahun ini. Dia berharap dengan adanya sirine penanda banjir ini dapat membantu warga. "Sehingga warga bisa bersiap ketika akan terjadi banjir," imbuhnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_280362" align="alignleft" width="1280"]

Alat deteksi dini banjir yang dipasang di bibir tanggul Sungai Piji, Desa Kesambi, Kabupaten Kudus. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Pemerintah Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kabupaten
Kudus, Jawa Tengah, berencana menambah dua sirine peringatan banjir di jembatan sungai desa setempat. Pasalnya, satu sirine yang saat ini saat ini terpasang di jembatan I Desa Kesambi belum bisa maksimal.
Sirine itu terhubung dengan alat
early warning system (EWS) yang ditempatkan di sungai. Jika debit air sungai meninggi, maka sirine akan berbunyi agar warga waspada banjir.
Kepala Desa Kesambi, Mokhamad Masri mengatakan satu unit sirine peringatan banjir sudah dipasang sejak Maret tahun ini.
Satu unit sirine penanda banjir itu harganya Rp 1 juta. Menurut dia sirine tersebut dibeli dengan iuran warga dan ditambah dengan uang dari pihak desa.
"Kemudian awal puasa kemarin itu kan ada banjir lagi. Jadi kami butuh dua unit lagi di jembatan tiga dan jembatan sembilan," katanya, Sabtu (14/5/2022).
Baca: Alat Deteksi Banjir di Kesambi Kudus Gantikan Kentongan dan Klakson
Menurut dia, satu unit sirine yang sudah terpasang di jembatan I itu suara sirine penandanya belum dapat menjangkau keseluruhan satu kampung. Oleh karena itu pihaknya berencana menambah dua unit lagi.
"Karena panjang jembatan Kesambi satu hingga jembatan ke sepuluh itu satu hingga 1,5 Kilometer," sambungnya.
Pihaknya memilih jembatan satu dan jembatan sembilan agar suara sirine dari alat tersebut dapat didengar oleh beberapa warga sekitar. Sehingga warga dapat bersiap-siap jika air dari jembatan meluber.
"Sistem kerja sirine penanda banjir itu berbunyi ketika ada dorongan air. Sehingga warga bisa langsung waspada," ujarnya.
Baca: Warga Kudus Bikin Alat Deteksi Banjir dari Barang Bekas
Dua unit sirine penanda banjir itu rencananya akan dipasang pada Oktober tahun ini. Dia berharap dengan adanya sirine penanda banjir ini dapat membantu warga. "Sehingga warga bisa bersiap ketika akan terjadi banjir," imbuhnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha