Jumat, 21 November 2025


MURIANEWS, Kudus - Hepatitis misterius akut yang menjangkiti anak-anak di sejumlah daerah di Indonesia belum diketahui penyebabnya. Namun, seseorang mengidap hepatitis akut misterius atau tidak, dapat dicek lewat kadar SGPT dan SGOT.

Dokter Spesialis Anak dari RSUD Loekmono Hadi Kudus, Jawa Tengah, dr Arif Faiza, Sp.A mengatakan, SGPT merupakan Serum Glutamat Piruvat Transaminase. Sedangkan SGOT merupakan Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase.

Keduanya merupakan dua macam enzim yang berhubungan dengan kerusakan sel hati. Baik SGPT maupun SGOT diproduksi oleh sel hati. Saat sel-sel hati rusak, enzim-enzim ini dilepaskan dan kadarnya dalam darah menjadi tinggi.

Dokter Arif Faiza mengatakan, saat seseorang mengalami demam hingga turun kesadaran hendaknya diperiksa kadar SGPT dan SGOT-nya. Hal ini untuk mengetahui apakah seseorang itu mengidap penyakit hepatitis A, B, C, D, dan E atau justru hepatitis akut misterius.

"Kalau kadar SGPT dan SGOT-nya lebih dari 500 unit per liter dengan anak usia di bawah 16 tahun, dan ada gejala seperti diare, demam, muntah, nyeri otot, maka harus diperiksa untuk didiagnosa terjangkit hepatitis jenis apa," katanya, Senin (16/5/2022).

Baca: Hepatitis di Brebes Sempat Tertinggi di Jateng, Semuanya Perempuan

Ia mengatakan, kalau diagnosanya negatif, artinya seseorang tersebut tidak terjangkit hepatitis A, B, C, D, dan E. Artinya, ada dugaan mengarah ke hepatitis akut misterius.

"Kalau negatif, harus masuk ke isolasi di rumah sakit. Tidak boleh isolasi mandiri di rumah. Karena nanti ada risiko penurunan kesadaran," terangnya.

Sebaliknya, jika hasil SGPT dan SGOT positif, artinya seseorang tersebut mengalami salah satu gejala hepatitis A, B, C, D, atau E."Kalau seperti ini kondisinya, artinya bukan hepatitis akut misterius. Jadi tidak perlu sampai isolasi di rumah sakit. Tetapi tetap perlu dirawat inap untuk pemantauan dari dokter," jelasnya.Baca: RSUD Kudus Siapkan Skema Perawatan Hepatitis AkutPihaknya menyampaikan, masyarakat tidak perlu panik dengan maraknya kasus hepatitis akut. Melainkan harus tetap waspada."Sejauh ini di Kudus belum ada temuan. Tetapi tetap harus waspada," ujarnya.Soal pencegahan, dia menyebutkan beberapa cara. Seperti rajin mencuci tangan, memisahkan peralatan makan, dan menjaga kebersihan. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler