Girangnya Pedagang Bisa Jualan di CFD Kudus Lagi
Vega Ma'arijil Ula
Senin, 30 Mei 2022 17:15:19
MURIANEWS, Kudus – Car
free day (CFD) di Kabupaten Kudus kembali digelar pada Minggu (29/5/2022) kemarin, setelah dua tahun disetop karena pandemi. Dibukanya kembali CFD di
Kudus pun disambut riang oleh para pedagang.
Pedagang balon asal Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Mohammad Abdul Rozaq berbagi kisahnya saat CFD kembali digelar kemarin. Dia mengaku senang CFD kembali dibuka.
Rozaq-sapaan akrabnya itu menjajakan berbagai bentuk balon. Ada balon tokoh kartun Upin-Upin, Hello Kitty, Doraemon, Spiderman, dan tokoh kartun lainnya.
"
Alhamdulillah setelah dua tahun, bisa kembali jualan. Tetapi karena masih edisi pertama kan dibatasi hanya 100 pedagang saja yang bisa jualan di area yang ditentukan. Kalau saya jualannya di luar area yang 100 pedagang itu," katanya.
Baca: CFD Sudah Digelar di Kota Lain, Grobogan?Mandeknya CFD selama dua tahun membuat situasi perekonomian keluarganya macet. Kondisi keuangannya sulit.
"Kalau ada CFD seperti ini saya bisa jualan paling tidak 20 balon. Harga satu balonnya Rp 10 ribu," sambungnya.
Dia melanjutkan, jika tidak ada CFD seperti dua tahun lalu, dia harus mencari tempat lain untuk menjajakan balonnya. Biasanya sasarannya di tempat wisata.
"Kadang ya ke tempat-tempat yang punya hajatan mantu. Tetapi balon yang terjual tidak sebanyak saat di acara CFD. Hanya sepuluh balon saja," ungkapnya.
Baca: Kuota Pedagang CFD Kudus Ditambah, Pendaftaran Mulai DibukaAngin segar juga dirasakan oleh pedagang kerudung asal Desa Wergu Wetan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Novia Dini. Menurutnya, dibukanya CFD membuat usahanya kembali berjalan."Pastinya senang karena bisa kembali jualan. Dulu dua tahun saat CFD ditiadakan karena pandemi Covid-19 penjualan tidak begitu banyak karena hanya nunggu pelanggan di toko," jelasnya.Namun, saat CFD yang digelar kemarin itu dia mengaku bisa menjual 50 pcs kerudung. Satu pcs kerudung dijual seharga Rp 13 ribu sampai Rp 30 ribu. Jumlah yang lumayan lebih besar jika dibandingkan dengan berjualan di toko setiap harinya."Kalau jualan di toko sehari cuma bisa menjual 20 pcs saja. Mau bagaimanapun tetap enak berjualan saat CFD," imbuhnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_292914" align="alignleft" width="1280"]
Pedagang balon menjajakan dagangannya saat momen CFD di Kudus pada Minggu (29/5/2022). (Murianews/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Car
free day (CFD) di Kabupaten Kudus kembali digelar pada Minggu (29/5/2022) kemarin, setelah dua tahun disetop karena pandemi. Dibukanya kembali CFD di
Kudus pun disambut riang oleh para pedagang.
Pedagang balon asal Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Mohammad Abdul Rozaq berbagi kisahnya saat CFD kembali digelar kemarin. Dia mengaku senang CFD kembali dibuka.
Rozaq-sapaan akrabnya itu menjajakan berbagai bentuk balon. Ada balon tokoh kartun Upin-Upin, Hello Kitty, Doraemon, Spiderman, dan tokoh kartun lainnya.
"
Alhamdulillah setelah dua tahun, bisa kembali jualan. Tetapi karena masih edisi pertama kan dibatasi hanya 100 pedagang saja yang bisa jualan di area yang ditentukan. Kalau saya jualannya di luar area yang 100 pedagang itu," katanya.
Baca: CFD Sudah Digelar di Kota Lain, Grobogan?
Mandeknya CFD selama dua tahun membuat situasi perekonomian keluarganya macet. Kondisi keuangannya sulit.
"Kalau ada CFD seperti ini saya bisa jualan paling tidak 20 balon. Harga satu balonnya Rp 10 ribu," sambungnya.
Dia melanjutkan, jika tidak ada CFD seperti dua tahun lalu, dia harus mencari tempat lain untuk menjajakan balonnya. Biasanya sasarannya di tempat wisata.
"Kadang ya ke tempat-tempat yang punya hajatan mantu. Tetapi balon yang terjual tidak sebanyak saat di acara CFD. Hanya sepuluh balon saja," ungkapnya.
Baca: Kuota Pedagang CFD Kudus Ditambah, Pendaftaran Mulai Dibuka
Angin segar juga dirasakan oleh pedagang kerudung asal Desa Wergu Wetan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Novia Dini. Menurutnya, dibukanya CFD membuat usahanya kembali berjalan.
"Pastinya senang karena bisa kembali jualan. Dulu dua tahun saat CFD ditiadakan karena pandemi Covid-19 penjualan tidak begitu banyak karena hanya nunggu pelanggan di toko," jelasnya.
Namun, saat CFD yang digelar kemarin itu dia mengaku bisa menjual 50 pcs kerudung. Satu pcs kerudung dijual seharga Rp 13 ribu sampai Rp 30 ribu. Jumlah yang lumayan lebih besar jika dibandingkan dengan berjualan di toko setiap harinya.
"Kalau jualan di toko sehari cuma bisa menjual 20 pcs saja. Mau bagaimanapun tetap enak berjualan saat CFD," imbuhnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha
