Wabah PMK Bikin Pedagang Daging di Kudus Khawatir
Vega Ma'arijil Ula
Selasa, 7 Juni 2022 16:54:44
MURIANEWS, Kudus – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyebar membuat para pedagang daging di Kabupaten Kudus khawatir. Apalagi saat ini pasar-pasar hewan banyak yang ditutup.
Dikhawatirkan jika kondisi ini berlanjut stok daging di pasaran juga akan langka. Di Kabupaten Kudus penutupan pasar akan dilakukan mulai Rabu (8/6/2022) hingga Minggu (19/6/2022) mendatang.
Dua pasar hewan yakni Pasar Hewan Gulang dan Pasar Hewan Jurang akan ditutup untuk mencegah penyebaran PMK.
Pedagang daging di Pasar Bitingan,
Kudus, Jawa Tengah, Suriah mengaku khawatir dengan banyaknya penyakit PMK. Dia khawatir jika stok daging di Kudus menjadi langka.
"Takutnya stok daging di Kudus menjadi langka. Tetapi untuk saat ini memang masih lancar," katanya, Selasa (7/6/2022).
Dia menjelaskan, saat ini dirinya belum terdampak kenaikan harga akibat adanya PMK. Menurutnya, saat ini harga daging sapi masih Rp 125 ribu per kilogram. Sementara harga daging kerbau saat ini masih Rp 135 ribu per kilogram.
"Kenaikan harga daging sapi dan daging kerbau belum ada. Saat ini yang ada itu penjualan daging di tempat saya mulai menurun," ujarnya.
Baca: Minim Obat, Jamu Tradisional Jadi Pilihan Atasi PMK di JeparaHal yang sama disampaikan oleh pedagang daging di Pasar Bitingan, Kudua, Sri Eni. Di kiosnya penjualan daging mengalami penurunan.
Hal yang sama disampaikan oleh pedagang daging di Pasar Bitingan, Kudua, Sri Eni. Di kiosnya penjualan daging mengalami penurunan."Penurunannya sebesar Rp 20 persen. Ya mulai menurun ketika ada PMK itu. Pembelinya jadi tidak ramai seperti dahulu," terangnya.Lebih lanjut, sebelum ada PMK dia mampu menjual 70 kilogram daging per hari. Namun, beberapa pekan terakhir penjualan daging ternak di tempatnya menurun menjadi 50 kilogram daging per hari.Sementara Sub Koordinator Produksi dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Sidi Pramono menyebut jika penutupan pasar hewan untuk mencegah terjadinya PMK supaya tidak meluas.“Karena sudah banyak kasusnya. Per hari ini yang positif ada sebelas ternak. Terdiri dari delapan sapi dan tiga kerbau," terangnya.
Baca: PMK Menyebar, Pasar Hewan di Kudus Tutup Dua PekanSidi berharap penutupan pasar hewan di ternak dapat mengurangi penyebaran virus PMK. Sehingga jumlah ternak yang terkonfirmasi positif PMK tidak semakin banyak. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_294442" align="alignleft" width="1280"]

Pedagang daging di Pasar Bitingan, Kudus, Jawa Tengah menata dagangannya. (Murianews/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyebar membuat para pedagang daging di Kabupaten Kudus khawatir. Apalagi saat ini pasar-pasar hewan banyak yang ditutup.
Dikhawatirkan jika kondisi ini berlanjut stok daging di pasaran juga akan langka. Di Kabupaten Kudus penutupan pasar akan dilakukan mulai Rabu (8/6/2022) hingga Minggu (19/6/2022) mendatang.
Dua pasar hewan yakni Pasar Hewan Gulang dan Pasar Hewan Jurang akan ditutup untuk mencegah penyebaran PMK.
Pedagang daging di Pasar Bitingan,
Kudus, Jawa Tengah, Suriah mengaku khawatir dengan banyaknya penyakit PMK. Dia khawatir jika stok daging di Kudus menjadi langka.
"Takutnya stok daging di Kudus menjadi langka. Tetapi untuk saat ini memang masih lancar," katanya, Selasa (7/6/2022).
Dia menjelaskan, saat ini dirinya belum terdampak kenaikan harga akibat adanya PMK. Menurutnya, saat ini harga daging sapi masih Rp 125 ribu per kilogram. Sementara harga daging kerbau saat ini masih Rp 135 ribu per kilogram.
"Kenaikan harga daging sapi dan daging kerbau belum ada. Saat ini yang ada itu penjualan daging di tempat saya mulai menurun," ujarnya.
Baca: Minim Obat, Jamu Tradisional Jadi Pilihan Atasi PMK di Jepara
Hal yang sama disampaikan oleh pedagang daging di Pasar Bitingan, Kudua, Sri Eni. Di kiosnya penjualan daging mengalami penurunan.
"Penurunannya sebesar Rp 20 persen. Ya mulai menurun ketika ada PMK itu. Pembelinya jadi tidak ramai seperti dahulu," terangnya.
Lebih lanjut, sebelum ada PMK dia mampu menjual 70 kilogram daging per hari. Namun, beberapa pekan terakhir penjualan daging ternak di tempatnya menurun menjadi 50 kilogram daging per hari.
Sementara Sub Koordinator Produksi dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Sidi Pramono menyebut jika penutupan pasar hewan untuk mencegah terjadinya PMK supaya tidak meluas.
“Karena sudah banyak kasusnya. Per hari ini yang positif ada sebelas ternak. Terdiri dari delapan sapi dan tiga kerbau," terangnya.
Baca: PMK Menyebar, Pasar Hewan di Kudus Tutup Dua Pekan
Sidi berharap penutupan pasar hewan di ternak dapat mengurangi penyebaran virus PMK. Sehingga jumlah ternak yang terkonfirmasi positif PMK tidak semakin banyak.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha