Melihat Jejak Manusia Purba di Kabupaten Kudus

Vega Ma'arijil Ula
Sabtu, 2 Juli 2022 12:01:36


[caption id="attachment_299340" align="alignleft" width="1280"]
Pengunjung melihat papan informasi tentang manusia purba di Museum Patiayam Kudus. (Murianews/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mempunyai cerita tentang jejak keberadaaan manusia purba di daerah ini. Hal ini dibuktikan dengan temuan fosil-fosil manusia purba di situs Patiayam yang masuk wilayah Kabupaten Kudus.
Setidaknya ada tiga kali penemuan fosil manusia purba kelompok homonid atau Homo Erectus pada tahun 1979 hingga 2017 di dua lokasi yang berbeda.
Jamin, Koordinator Museum Patiayam mengatakan,pada tahun 1979 fosil bagian tubuh manusia purba itu ditemukan di Dukuh Karang Sudo, Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Lokasinya berada di sebelah utara tempat wisata Gardu Pandang.
”Untuk tahun 1979 saya mendengar kabar ada temuan fosil kepala tengkorak manusia purba pecah jadi empat. Kemudian ada jari kelingking dan gigi geraham," katanya.
Fosil manusia purba yang ditemukan di 1979 itu merupakan tipe Homo Erectus Arkaik. Jamin menjelaskan, Homo Erectus Arkaik merupakan manusia purba yang belum maju cara berpikirnya.
”Homo Erectus dibagi dua. Ada Homo Erectus Arkaik dan Homo Erectus Tipik atau tipikal. Untuk Arkaik ini volume otaknya kurang dari 1.000 cc, sehingga belum berpola pikir maju. Cara bertahan hidupnya dengan cara mencari makan menggunakan alat seadanya seperti batu," jelasnya.
Sedangkan Homo Erectus Tipik merupakan manusia purba yang memiliki volume otak di atas 1.000 cc. Sehingga pola pikirnya sudah maju dan mampu berpikir untuk bercocok tanam.
Saat itu, temuan fosil manusia purba tersebut kemudian dibawa ke laboratorium Institut Teknologi Bandung (ITB).
”Karena saat itu belum ada Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran," ujarnya.
Menurut Jamin, saat ini fosil manusia purba tersebut masih berada di Bandung. Pihaknya beberapa waktu lalu juga sudah menghubungi pihak laboratorium ITB dan fosil tersebut masih ada di sana.
”Beberapa hari lalu saya menghubungi pihak laboratorium ITB. Fosilnya masih berada di Bandung. Kalau keinginan saya sih bisa dibawa ke sini untuk di display di Museum Patiayam," katanya.
Baca: Museum Patiayam Kudus Kekurangan Tenaga Ahli Pengkaji Fosil
Kemudian, di tahun 2017 temuan fosil kaki kiri Homo Erectus Tipik berada di Desa Gondoharum, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus. Temuan tersebut saat itu langsung dibawa oleh pihak BPSMP Sangiran untuk dicek laboratorium.
”Dari BPSMP Sangiran membawa fosil tersebut ke laboratorium Balai Konservasi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Setelah dicek laboratorium, kami tanyakan ke Sangiran dan hasilnya benar merupakan fosil kaki kiri manusia purba," ungkapnya.
Di tahun yang sama, ditemukan fosil gigi manusia purba. Lokasi penemuan di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus. Lokasinya juga tidak jauh dari tempat wisata Gardu Pandang.
Fosil gigi manusia purba ini berjenis Homo Erectus. Namun, untuk spesifiknya apakah arkaik atau tipik pihaknya menyebut belum mengetahui.
Baca: Wow! Fosil di Museum Patiayam Kudus Ternyata Sebanyak Ini
Karena belum diajukan untuk diteliti di Balai Konservasi Borobudur, Magelang.
”Tetapi kalau secara dasar saja, melihat lokasi temuannya yang sama seperti di lokasi temuan fosil pada tahun 1979, kemungkinan merupakan homo erectus arkaik," ungkapnya.
Saat ini keberadaan fosil gigi manusia purba masih berada di Museum Patiayam.
Pihaknya memprediksi, di kawasan Desa Terban dimungkinkan masih ada beberapa fosil manusia purba yang belum ditemukan.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha

MURIANEWS, Kudus – Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mempunyai cerita tentang jejak keberadaaan manusia purba di daerah ini. Hal ini dibuktikan dengan temuan fosil-fosil manusia purba di situs Patiayam yang masuk wilayah Kabupaten Kudus.
Setidaknya ada tiga kali penemuan fosil manusia purba kelompok homonid atau Homo Erectus pada tahun 1979 hingga 2017 di dua lokasi yang berbeda.
Jamin, Koordinator Museum Patiayam mengatakan,pada tahun 1979 fosil bagian tubuh manusia purba itu ditemukan di Dukuh Karang Sudo, Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Lokasinya berada di sebelah utara tempat wisata Gardu Pandang.
”Untuk tahun 1979 saya mendengar kabar ada temuan fosil kepala tengkorak manusia purba pecah jadi empat. Kemudian ada jari kelingking dan gigi geraham," katanya.
Fosil manusia purba yang ditemukan di 1979 itu merupakan tipe Homo Erectus Arkaik. Jamin menjelaskan, Homo Erectus Arkaik merupakan manusia purba yang belum maju cara berpikirnya.
”Homo Erectus dibagi dua. Ada Homo Erectus Arkaik dan Homo Erectus Tipik atau tipikal. Untuk Arkaik ini volume otaknya kurang dari 1.000 cc, sehingga belum berpola pikir maju. Cara bertahan hidupnya dengan cara mencari makan menggunakan alat seadanya seperti batu," jelasnya.
Sedangkan Homo Erectus Tipik merupakan manusia purba yang memiliki volume otak di atas 1.000 cc. Sehingga pola pikirnya sudah maju dan mampu berpikir untuk bercocok tanam.
Saat itu, temuan fosil manusia purba tersebut kemudian dibawa ke laboratorium Institut Teknologi Bandung (ITB).
”Karena saat itu belum ada Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran," ujarnya.
Menurut Jamin, saat ini fosil manusia purba tersebut masih berada di Bandung. Pihaknya beberapa waktu lalu juga sudah menghubungi pihak laboratorium ITB dan fosil tersebut masih ada di sana.
”Beberapa hari lalu saya menghubungi pihak laboratorium ITB. Fosilnya masih berada di Bandung. Kalau keinginan saya sih bisa dibawa ke sini untuk di display di Museum Patiayam," katanya.
Baca: Museum Patiayam Kudus Kekurangan Tenaga Ahli Pengkaji Fosil
Kemudian, di tahun 2017 temuan fosil kaki kiri Homo Erectus Tipik berada di Desa Gondoharum, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus. Temuan tersebut saat itu langsung dibawa oleh pihak BPSMP Sangiran untuk dicek laboratorium.
”Dari BPSMP Sangiran membawa fosil tersebut ke laboratorium Balai Konservasi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Setelah dicek laboratorium, kami tanyakan ke Sangiran dan hasilnya benar merupakan fosil kaki kiri manusia purba," ungkapnya.
Di tahun yang sama, ditemukan fosil gigi manusia purba. Lokasi penemuan di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus. Lokasinya juga tidak jauh dari tempat wisata Gardu Pandang.
Fosil gigi manusia purba ini berjenis Homo Erectus. Namun, untuk spesifiknya apakah arkaik atau tipik pihaknya menyebut belum mengetahui.
Baca: Wow! Fosil di Museum Patiayam Kudus Ternyata Sebanyak Ini
Karena belum diajukan untuk diteliti di Balai Konservasi Borobudur, Magelang.
”Tetapi kalau secara dasar saja, melihat lokasi temuannya yang sama seperti di lokasi temuan fosil pada tahun 1979, kemungkinan merupakan homo erectus arkaik," ungkapnya.
Saat ini keberadaan fosil gigi manusia purba masih berada di Museum Patiayam.
Pihaknya memprediksi, di kawasan Desa Terban dimungkinkan masih ada beberapa fosil manusia purba yang belum ditemukan.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha