Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Pedagang kambing di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mengeluh penjualan kambing masih lesu. Padahal, momen Iduladha tinggal beberapa hari lagi.

Zulianto, pedagang kambing di Kudus mengeluh karena penjualan kambing di tempatnya lesu akibat adanya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Penjualan di tempatnya mengalami penurunan dibandingkan sebelum adanya PMK.

Zulianto berjualan kambing di RT 03, RW 06, Desa Sidorekso, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus. Tepatnya di pinggir jalan Kudus-Jepara Kilometer 8.

Baca juga: Ada PMK, Penjualan Sapi di Pati Tetap Laris Manis

Saat ini ditempatnya ada 35 kambing. Keseluruhannya merupakan kambing jantan. Dia sengaja tidak mengambil stok dengan jumlah banyak karena saat ini masih ada PMK.

”Biasanya kalau tidak ada PMK stok saya tersedia 60 ekor sampai 80 ekor. Bahkan pernah memiliki stok sampai 300 ekor sebelum adanya PMK dan Covid-19," katanya, Kamis (7/7/2022).

Dia tidak berani mengambil stok dengan jumlah banyak karena khawatir tidak laku. Hal ini mengingat masih ada PMK.
Dia tidak berani mengambil stok dengan jumlah banyak karena khawatir tidak laku. Hal ini mengingat masih ada PMK.”Biasanya menjelang Iduladha itu bisa jual delapan sampai 12 ekor kambing per hari. Tetapi adanya PMK ini hanya bisa menjual dua sampai tiga ekor kambing saja per hari. Harga kambing di tempat saya Rp 3 juta sampai Rp 5 juta,” sambungnya.Dia tidak menampik jika penjualan kambingnya menurun tahun ini akibat adanya PMK. Dari total 35 ekor kambing di tempatnya, saat ini sebanyak 12 ekor kambing belum laku terjual.Meski demikian, keseluruhan kambing di tempatnya kondisinya sehat. Dia biasa kulakan atau membeli barang dagangan dari daerah Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah. Pembeli kambing di tempatnya berasal dari Kudus, Demak, dan Jepara.”Harapan saya PMK dapat segera berakhir. Sehingga penjualan kambing bisa normal lagi dan bisa lebih banyak yang tertarik untuk membeli,” imbuhnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Dani Agus

Baca Juga

Komentar