– Pedagang ternak di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah masih belum berani kulak ternak dari daerah Jawa Timur (Jatim). Pasalnya, saat ini masih ada Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Diketahui, PMK kali pertama ditemukan di daerah Jawa Timur. Salah satunya Azka Alminan, pedagang ternak asal
.
”Biasanya kulaknya dari daerah Jatim. Tetapi tahun ini hanya ambil (kulak, red) dari Kudus sini saja. Semenjak PMK tidak berani ambil dari Jatim, daripada risiko beli terpapar PMK," katanya, Jumat (8/7/2022).
Dia tidak mau mengambil risiko. Karana harga hewan ternak yang terpapar PMK berpotensi anjlok. Oleh sebab itu di tahun ini dia memilih kulak lokalan saja.
”Keinginannya PMK segera selesai. Pemberian vaksin (vaksin PMK, red) juga segera. Karena kasihan juga peternak yang hewan ternaknya terkena PMK pasti merugi," ujarnya.
Noor Sadi, pedagang hewan ternak di Pasar Hewan Gulang, Kudus juga tidak berani kulak dari daerah Jawa Timur. Alasannya juga karena maraknya PMK.”Di tahun ini untuk sementara tidak kulak di daerah Jawa Timur. Karena saat ini masih PMK. Beberapa pasar hewan di daerah Jawa Timur juga tutup," jelasnya.Saiful Anwar, pedagang hewan ternak juga tidak ambil dari daerah Jawa Timur. Dia hanya kulak dari Kudus.”Keinginan saya PMK segera selesai. Kasihan pedagang karena kalau hewannya terpapar PMK harganya jadi anjlok," imbuhnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_300558" align="alignleft" width="1280"]

Pedagang ternak di Kudus menjual dagangannya. (Murianews/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Pedagang ternak di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah masih belum berani kulak ternak dari daerah Jawa Timur (Jatim). Pasalnya, saat ini masih ada Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Diketahui, PMK kali pertama ditemukan di daerah Jawa Timur. Salah satunya Azka Alminan, pedagang ternak asal
Kudus.
”Biasanya kulaknya dari daerah Jatim. Tetapi tahun ini hanya ambil (kulak, red) dari Kudus sini saja. Semenjak PMK tidak berani ambil dari Jatim, daripada risiko beli terpapar PMK," katanya, Jumat (8/7/2022).
Dia tidak mau mengambil risiko. Karana harga hewan ternak yang terpapar PMK berpotensi anjlok. Oleh sebab itu di tahun ini dia memilih kulak lokalan saja.
”Keinginannya PMK segera selesai. Pemberian vaksin (vaksin PMK, red) juga segera. Karena kasihan juga peternak yang hewan ternaknya terkena PMK pasti merugi," ujarnya.
Baca: Ada PMK, Penjualan Sapi di Pati Tetap Laris Manis
Noor Sadi, pedagang hewan ternak di Pasar Hewan Gulang, Kudus juga tidak berani kulak dari daerah Jawa Timur. Alasannya juga karena maraknya PMK.
”Di tahun ini untuk sementara tidak kulak di daerah Jawa Timur. Karena saat ini masih PMK. Beberapa pasar hewan di daerah Jawa Timur juga tutup," jelasnya.
Saiful Anwar, pedagang hewan ternak juga tidak ambil dari daerah Jawa Timur. Dia hanya kulak dari Kudus.
”Keinginan saya PMK segera selesai. Kasihan pedagang karena kalau hewannya terpapar PMK harganya jadi anjlok," imbuhnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha