Ada Kuliner Khas Pecinan di Rangkaian Buka Luwur Sunan Kudus
Vega Ma'arijil Ula
Senin, 1 Agustus 2022 15:00:26
MURIANEWS, Kudus – Kuliner khas kampung Pecinan juga turut memeriahkan rangkaian Buka Luwur Sunan Kudus. Lokasinya berada di Taman Menara
Kudus di Kuliner Jadul Empat Negri.
Makanan khas Tionghoa dihadirkan di stan Kuliner Kampung Pecinan. Seperti bakcang, mooncake, ting-ting gepuk, manisan buah merek HawFlakes, roti durian, kue keranjang, manisan dan jeruk mandarin.
Selain itu juga tersedia miesoa instan, enting-enting tiga rasa, permen ziambaw (zaitun), dan abon sapi cap louhan.
”Harganya terjangkau. Mulai dari Rp 3 ribuan sampai Rp 22 ribuan," kata Puguh Herkutanto, penjaga stan Kuliner Kampung Pecinan, Senin (1/8/2022).
Baca: Kuliner Jadul Buka Luwur Sunan Kudus Hadirkan Penganan Tempo DuluPuguh mengatakan, pihaknya berjualan selama berlangsungnya acara Buka Luwur Sunan Kudus. Mulai dari Sabtu (30/7/2022) hingga Minggu (7/8/2022).
Menurutnya, dia ingin memperkenalkan kuliner khas Tionghoa kepada warga yang belum tahu. Dia juga menjamin produk makanan Tionghoa yang dijualnya halal.
”Peminatnya
alhamdulillah banyak. Paling tidak sehari dapat menjual 20 pcs produk jajanan Tionghoa ini. Pembelinya ada yang orang Kudus, ada juga dari peziarah," sambungnya.
Menurutnya, makanan yang paling banyak dicari yakni ting-ting gepuk dan bakcang.
Baca: Kampung Pecinan di Kudus Berpotensi jadi Objek WisataBakcang merupakan ketan yang berisi daging ayam. Selain menjual makanan khas Tionghoa, dia juga menjual kue kering nonproduk pecinan. Seperti kuping gajah dan kue-kue isi cokelat.”Harapannya masyarakat dapat lebih tahu tentang makanan khas daerah pecinan. Apalagi harganya di sini terjangkau," harapnya.Sementara itu, salah seorang pembeli asal Desa Besito, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Hayati mengaku tertarik membeli karena penasaran. Sebab, dia belum pernah mencoba bakcan.”Ingin mencoba kuliner khas pecinan. Karena saya belum pernah makan bakcan. Harganya juga terjangkau," imbuhnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_305820" align="alignleft" width="1280"]

Pembeli menyambangi stan makanan khas pecinan di Kuliner Jadul Empat Negri Buka Luwur Makam Sunan Kudus. (Murianews/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Kuliner khas kampung Pecinan juga turut memeriahkan rangkaian Buka Luwur Sunan Kudus. Lokasinya berada di Taman Menara
Kudus di Kuliner Jadul Empat Negri.
Makanan khas Tionghoa dihadirkan di stan Kuliner Kampung Pecinan. Seperti bakcang, mooncake, ting-ting gepuk, manisan buah merek HawFlakes, roti durian, kue keranjang, manisan dan jeruk mandarin.
Selain itu juga tersedia miesoa instan, enting-enting tiga rasa, permen ziambaw (zaitun), dan abon sapi cap louhan.
”Harganya terjangkau. Mulai dari Rp 3 ribuan sampai Rp 22 ribuan," kata Puguh Herkutanto, penjaga stan Kuliner Kampung Pecinan, Senin (1/8/2022).
Baca: Kuliner Jadul Buka Luwur Sunan Kudus Hadirkan Penganan Tempo Dulu
Puguh mengatakan, pihaknya berjualan selama berlangsungnya acara Buka Luwur Sunan Kudus. Mulai dari Sabtu (30/7/2022) hingga Minggu (7/8/2022).
Menurutnya, dia ingin memperkenalkan kuliner khas Tionghoa kepada warga yang belum tahu. Dia juga menjamin produk makanan Tionghoa yang dijualnya halal.
”Peminatnya
alhamdulillah banyak. Paling tidak sehari dapat menjual 20 pcs produk jajanan Tionghoa ini. Pembelinya ada yang orang Kudus, ada juga dari peziarah," sambungnya.
Menurutnya, makanan yang paling banyak dicari yakni ting-ting gepuk dan bakcang.
Baca: Kampung Pecinan di Kudus Berpotensi jadi Objek Wisata
Bakcang merupakan ketan yang berisi daging ayam. Selain menjual makanan khas Tionghoa, dia juga menjual kue kering nonproduk pecinan. Seperti kuping gajah dan kue-kue isi cokelat.
”Harapannya masyarakat dapat lebih tahu tentang makanan khas daerah pecinan. Apalagi harganya di sini terjangkau," harapnya.
Sementara itu, salah seorang pembeli asal Desa Besito, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Hayati mengaku tertarik membeli karena penasaran. Sebab, dia belum pernah mencoba bakcan.
”Ingin mencoba kuliner khas pecinan. Karena saya belum pernah makan bakcan. Harganya juga terjangkau," imbuhnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha