Yuli Astuti Owner Muria Batik, Dua Tahun Bolak-balik Solo Belajar Batik
Vega Ma'arijil Ula
Jumat, 5 Agustus 2022 14:51:39
MURIANEWS, Kudus – Muria Batik di Kabupaten
Kudus, Jawa Tengah saat ini dikenal sebagai pelestari batik khas Kudus. Produk dari Muria Batik cukup beragam, dan pelanggannya tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Muria Batik kerap cukup konsen dengan batik tulis dengan motif Kudusan. Lokasi Muria Batik berada di RT 04, RW 02, Desa Karangmalang, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Yuli Astuti, Owner Muria batik menjelaskan awal mula dirinya merintis Muria Batik. Semuanya berawal di 2005.
Saat itu, Yuli-sapaan akrabnya mulai mengenal batik. Kemudian, dia mulai menekuni belajar batik setahun setelahnya. Yakni di Solo, Jawa Tengah. Saat itu Yuli berusia 25 tahun.
”Saya bolak-balik Kudus-Solo untuk belajar membatik. Hal itu saya lakukan selama dua tahun," kata Yuli, Jumat (5/8/2022).
Baca: Muria Batik Luncurkan Batik Cerita Rakyat KretekPada tahun 2006, Yuli mulai merintis Muria Batik. Hal itu dilakukannya sembari menyelesaikan belajar membatik di Solo.
”Muria Batik saya dirikan pada tahun 2006. Saya memilih menggunakan nama Muria Batik karena sering meneliti sejarah-sejarah di gunung Muria yang saya aplikasikan ke motif batik saya," ujarnya.
”Muria Batik saya dirikan pada tahun 2006. Saya memilih menggunakan nama Muria Batik karena sering meneliti sejarah-sejarah di gunung Muria yang saya aplikasikan ke motif batik saya," ujarnya.Tak ayal, beragam motif batik yang diciptakan Yuli memang tidak jauh-jauh dari kawasan Muria. Sebut saja batik motif Parijotho, batik motif Kudusan, batik motif Kapal Kandas, dan batik-batik lainnya yang khas dengan daerah Kudus.”Sejauh ini ada 30-an batik yang sudah saya daftarkan di HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual, red). Keseluruhannya merupakan batik tulis," ujar Yuli.
Baca: Cerita Muria Batik Kudus, Selamat dari Dampak Pandemi Setelah Bagikan Masker Batik GratisLebih lanjut, menurutnya dia tidak ingin hanya sebatas mencari keuntungan. Alasan dirinya terjun di batik karena ingin melestarikan batik.”Supaya batik Kudus terus eksis.
Alhamdulillah sekarang batik Kudus masih terus bertahan. Sejauh ini anak muda juga sudah tertarik untuk membatik," imbuhnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_202877" align="alignleft" width="2560"]

Pemilik Muria Batik Kudus, Yuli Astuti menunjukkan salah satu kain batik di showroomnya. (Murianews/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Muria Batik di Kabupaten
Kudus, Jawa Tengah saat ini dikenal sebagai pelestari batik khas Kudus. Produk dari Muria Batik cukup beragam, dan pelanggannya tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Muria Batik kerap cukup konsen dengan batik tulis dengan motif Kudusan. Lokasi Muria Batik berada di RT 04, RW 02, Desa Karangmalang, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Yuli Astuti, Owner Muria batik menjelaskan awal mula dirinya merintis Muria Batik. Semuanya berawal di 2005.
Saat itu, Yuli-sapaan akrabnya mulai mengenal batik. Kemudian, dia mulai menekuni belajar batik setahun setelahnya. Yakni di Solo, Jawa Tengah. Saat itu Yuli berusia 25 tahun.
”Saya bolak-balik Kudus-Solo untuk belajar membatik. Hal itu saya lakukan selama dua tahun," kata Yuli, Jumat (5/8/2022).
Baca: Muria Batik Luncurkan Batik Cerita Rakyat Kretek
Pada tahun 2006, Yuli mulai merintis Muria Batik. Hal itu dilakukannya sembari menyelesaikan belajar membatik di Solo.
”Muria Batik saya dirikan pada tahun 2006. Saya memilih menggunakan nama Muria Batik karena sering meneliti sejarah-sejarah di gunung Muria yang saya aplikasikan ke motif batik saya," ujarnya.
Tak ayal, beragam motif batik yang diciptakan Yuli memang tidak jauh-jauh dari kawasan Muria. Sebut saja batik motif Parijotho, batik motif Kudusan, batik motif Kapal Kandas, dan batik-batik lainnya yang khas dengan daerah Kudus.
”Sejauh ini ada 30-an batik yang sudah saya daftarkan di HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual, red). Keseluruhannya merupakan batik tulis," ujar Yuli.
Baca: Cerita Muria Batik Kudus, Selamat dari Dampak Pandemi Setelah Bagikan Masker Batik Gratis
Lebih lanjut, menurutnya dia tidak ingin hanya sebatas mencari keuntungan. Alasan dirinya terjun di batik karena ingin melestarikan batik.
”Supaya batik Kudus terus eksis.
Alhamdulillah sekarang batik Kudus masih terus bertahan. Sejauh ini anak muda juga sudah tertarik untuk membatik," imbuhnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha