Jumat, 21 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah bakal mendampingi 114 anak stunting di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Satu anak stunting bakal didampingi oleh tiga dokter sampai tuntas.

Untuk diketahui, stunting merupakan terhambatnya proses pertumbuhan pada anak balita. Penyebabnya, karena faktor kekurangan gizi. Alhasil, anak tersebut terlalu pendek untuk usianya.

Ketua IDI Kudus dr Ahmad Syaifuddin mengatakan, ada 114 anak itu akan ditangani melalui program Gerakan Orangtua Asuh Anak Stunting (GOTAAS).

”Pemantauannya oleh IDI Kudus, kemudian bantuan gizinya dan juga dokternya dari IDI Kudus," katanya, Kamis (25/8/2022).

Melalui program GOTAAS tersebut, nantinya dari pihak tim dokter akan mendampingi anak stunting usia 6 bulan sampai dua tahun. Sasaran usia tersebut dipilih lantaran masih tergolong usia emas.

Sebanyak 114 anak yang stunting itu dipilih melaluinya beberapa indikator. Di antaranya anak sudah mengalami stunting, ekonomi orang tua, dan tidak memiliki penyakit bawaan.

Baca: IDI Kudus Kampanyekan Gerakan Orang Tua Asuh Anak Stunting

Nantinya, dokter yang mendampingi anak stunting akan memberikan makanan bergizi yang kandungan gizinya sudah dihitung. Kemudian, pihak dokter akan melakukan penimbangan berat badan bagi anak stunting.

Selain itu, tinggi badan anak dan pola asuh orang tua terhadap anak juga menjadi perhatian tim dokter. Data-data lainnya juga menjadi perhatian tim dokter.”Dokter setiap minggunya akan berkunjung ke rumah anak stunting. Ada beberapa data yang harus diisi dokter," ujarnya.Pihaknya menargetkan paling tidak dalam tiga bulan anak yang stunting tersebut dapat kelar. Nantinya, jika dalam tiga bulan sudah dianggap lepas dari stunting, maka program pendampingan selesai.”Kami juga akan berkolaborasi dengan DKK (Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, red)," imbuhnya.Sementara itu, Bupati Kudus HM Hartopo mengapresiasi adanya program GOTAAS. Hartopo menyampaikan, perkembangan program pencegahan stunting harus terus dipantau."Harus terus dipantau perkembangannya dan harus kerja efektif," imbuhnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler